Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu UPT Kementerian Pertanian yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kembali menyelenggarakan pelatihan budidaya tembakau bagi petani dari Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Pelatihan ini telah dilaksanakan pada 1 - 3 Oktober 2024, dan merupakan angkatan ketiga dari program peningkatan kapasitas petani tembakau. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam rangka mengenali sumber daya alam dan sumberdaya manusia dalam melaksanakan budidaya tembakau.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman terus mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya usahatani.
“Kementan terus mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usahatani. Pemerintah berkomitmen menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan,” kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menuturkan, bahwa SDM memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian, karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Dalam sambutan dan arahan saat pembukaan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nuryadi, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena BBPP Ketindan telah bersedia menerima dan memberikan pelatihan kepada petani Mojokerto.
“Kami berterima kasih kepada BBPP Ketindan yang telah memberikan pelatihan tembakau kepada petani kami pada Angkatan I dan II, hari ini merupakan Angkatan ke III Kami berharap dengan pelatihan ini, para petani dapat menerapkan teknologi yang lebih modern dan efisien dalam budidaya tembakau, sehingga hasil panen dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” jelas Nuryadi.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 35 petani tembakau dari 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Mojokerto, yaitu Kecamatan Jetsi, Gedeg, dan Jatirejo. Selama pelatihan peserta mendapatkan materi-materi terkait budidaya tembakau secara intensif, mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, teknik penyemaian, pemeliharaan tanaman, hingga panen dan pasca panen.
Selain itu, pelatihan juga mencakup pengenalan teknologi pertanian terbaru dan pengelolaan hama penyakit tanaman tembakau, yang diharapkan dapat membantu para petani mengatasi tantangan yang sering mereka hadapi di lapangan.
Ketua Kelompok Substansi Penyelenggara Pelatihan, Tuban, yang mewakili Kepala BBPP Ketindan menyampaikan harapan pada pelatihan ini agar petani mendapatkan teknologi terbaru sehingga pertanian tidak boleh berhenti harus kreatif dan produktif.
“Tembakau yang mempunyai karakteristik semi aromatik dengan kadar nikotin sedang sangat dibutuhkan oleh industri rokok keretek. Dalam racikan bahan baku rokok keretek, tembakau berperan sebagai pemberi rasa dan aroma,” ungkap Tuban.
Sebagai upaya untuk memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memecahkan permasalahan di lapangan dalam melakukan budidaya tembakau yang baik dan benar, sehingga mampu mewujudkan Pertanian Cemerlang, Indonesia Gemilang, imbuh Tuban.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com