Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Kementan Gelar SJT, Penilaian Kompetensi ASN Sebagai Penguatan Sistem Merit Profesionalisme Aparatur

Najia
Dec 10, 2025

Pusat Penilaian dan Pengembangan Kompetensi ASN Pertanian (Pusbintan), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyelenggarakan Situational Judgement Test (SJT) sebagai model penting dalam melengkapi penilaian kompetensi ASN, terutama dalam konteks penguatan sistem merit dan profesionalisme aparatur.

Dari total 4.895 peserta yang dijadwalkan mengikuti SJT tahap ini, hingga saat ini terdapat 4.612 peserta yang telah terkonfirmasi hadir dan seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan sesuai kondisi di lapangan. Sisanya belum bisa mengikuti dikarenakan lokasi terdampak bencana di wilayah Aceh dan Sumatera. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusbintan, Indria Fitriani, saat menyampaikan laporan pembukaan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa ASN Kementerian Pertanian harus menjadi motor utama perubahan.

“Kita mengemban amanah besar dari negara untuk menjaga stabilitas pangan nasional, memastikan kesejahteraan petani, dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Untuk itu, seluruh ASN harus memiliki kompetensi yang kuat, karakter yang kokoh, dan kemampuan bekerja secara cepat, tepat, dan akurat,”tegas Mentan Amran.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai UPT dibawah BPPSDMP juga turut serta dengan mengikuti kegiatan SJT. Sebanyak delapan pegawai yang terdiri dari lima PNS dan tiga CPNS, ikut serta dalam SJT yang dilaksanakan 9-10 Desember 2025 secara daring.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa arahan Presiden dan tugas besar yang diemban Kementerian Pertanian saat ini sangat luar biasa.

Target besar seperti mewujudkan swasembada pangan yang semula direncanakan dalam empat tahun, namun diminta dipercepat menjadi hanya satu tahun, telah berhasil kita capai melalui kerja keras seluruh jajaran.

Kedepan, masih banyak agenda strategis yang harus kita jalankan, termasuk persiapan swasembada energi, inklusi pangan nasional, penguatan rantai pasok, serta peran penting dalam program makan bergizi gratis.

“Untuk itu, seluruh ASN Kementan harus mempersiapkan diri: meningkatkan kinerja, menjaga amanah, bekerja dalam tim dengan baik, memiliki kecerdasan kerja, serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Hasil SJT, pemetaan kompetensi, dan asesmen psikometri akan digunakan sebagai dasar untuk menempatkan ASN dalam posisi, level, dan lingkup tugas yang tepat,”jelas Santi.

Ia juga menambahkan, dengan penilaian yang objektif dan proses pemetaan yang akurat, hasil SJT dapat benar-benar mencerminkan kondisi kompetensi ASN di lingkungan Kementerian Pertanian. Dengan demikian, pengembangan kapasitas dapat dirancang secara lebih terarah, dan ASN dapat berkontribusi maksimal dalam setiap agenda strategis kementerian.

Saat ini, jumlah ASN di lingkungan Kementerian Pertanian sekitar 14.000 orang, dan sebelumnya telah dilakukan SJT terhadap 18.000 pegawai. Tahap berikutnya adalah menyelesaikan penilaian bagi seluruh pegawai yang belum dinilai. Upaya ini juga penting mengingat pada tahun 2026, Kementan akan menerima tambahan ASN baru yang jumlahnya cukup besar, yaitu sekitar 29.000 orang. Dengan demikian, pemetaan kompetensi harus selesai sehingga penempatan, pembinaan, dan pengembangan bisa dilakukan secara tepat.

Similar Post