Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menegaskan komitmen seluruh pegawai dalam mendukung program swasembada pangan nasional melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan sinergi kelembagaan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan bertema “Peran Strategis BBPP Ketindan dalam Mendukung Swadaya Pangan Nasional” yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wana Delima, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (24/12/2025).
Kegiatan dihadiri Kepala BBPP Ketindan Nurul Qomariyah, Pegawai Lingkup BBPP Ketindan, Ketua P4S Wana Delima Joko Triono, Ketua Forum Komunikasi (FK) P4S Provinsi DIY Isnaini Baroro, Penyuluh Pertanian Kecamatan Pengasih Indarto, serta pendamping P4S Wana Delima.
Dalam arahannya, Nurul Qomariyah menekankan bahwa keberhasilan BBPP Ketindan dalam mendukung swasembada pangan tidak lepas dari peran aktif dan kolaboratif seluruh pegawai, baik dalam pelaksanaan pelatihan, pendampingan, inovasi, maupun pengawalan program strategis Kementerian Pertanian di daerah.
“Peran strategis BBPP Ketindan adalah kerja bersama seluruh pegawai. Kegiatan di P4S ini bukan hanya mendukung petani, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bersama untuk meningkatkan kapasitas, perspektif, dan profesionalisme SDM pegawai BBPP Ketindan,” ujar Nurul.
Menurutnya, peningkatan kapasitas SDM pegawai menjadi fondasi penting agar pelaksanaan tugas dan fungsi BBPP Ketindan berjalan adaptif, responsif, dan berdampak nyata. Hal ini sejalan dengan mandat BBPP Ketindan sebagai unit pelaksana teknis pelatihan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran pertanian yang berkelanjutan.
BBPP Ketindan turut berperan aktif dalam mendukung peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT), melalui perannya sebagai Penanggung Jawab (PJ) di Kabupaten Jombang. Selain itu, BBPP Ketindan juga mengemban tugas sebagai PJ Brigade Pangan di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Merauke. Dukungan konkret juga telah diberikan penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada Brigade Pangan di Kabupaten Jombang.
Nurul Qomariyah juga menjelaskan, bahwa tantangan dan peluang pengembangan sektor pertanian ke depan menuntut kesiapan SDM yang unggul. Peluang tersebut mencakup inovasi teknologi dan pengelolaan data pertanian, penguatan pasar pertanian berkelanjutan melalui kemitraan dan jejaring pasar digital, optimalisasi pendidikan dan pelatihan, serta konservasi dan biodiversitas.
“Target besar pemerintah adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Itu hanya bisa dicapai jika seluruh elemen, termasuk SDM aparatur pertanian, memiliki kapasitas, integritas, dan semangat inovasi,” tutur Nurul.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat ditentukan oleh kekuatan SDM dan soliditas aparatur pertanian.
“Swasembada pangan adalah kerja bersama. SDM pertanian, termasuk pegawai balai pelatihan, harus menjadi motor penggerak perubahan melalui kerja nyata, inovasi, dan pendampingan yang berkelanjutan,” tegas Menteri Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menekankan bahwa balai pelatihan memiliki peran strategis dalam membangun kompetensi aparatur dan petani.
“Penguatan kapasitas SDM pegawai BBPP menjadi kunci agar program strategis Kementerian Pertanian dapat diimplementasikan secara efektif di lapangan,” ujarnya.
Sebagai pusat permagangan swadaya perdesaan, P4S Wana Delima, merupakan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang berperan sebagai wahana pembelajaran, berbagi inovasi, dan penguatan kapasitas petani berbasis kearifan lokal. P4S ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam pengembangan SDM pertanian melalui pelatihan, demoplot, dan jejaring usaha tani yang berkelanjutan.
Nurul Qomariyah mengakhiri arahannya agar semua pegawai tetap semangat kolaborasi dan peningkatan kapasitas SDM, BBPP Ketindan terus meneguhkan diri sebagai balai pelatihan yang inovatif, berdaya saing, dan berkinerja, sekaligus menjadi penggerak swasembada pangan nasional.


