LAMONGAN – Sinergitas antara penyuluh pertanian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terjalin kuat dalam kegiatan dropping pupuk organik cair yang dilaksanakan di Desa Mojosari, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada (08/06). Kegiatan ini menjadi bagian dari program strategis Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis ramah lingkungan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong penggunaan pupuk organik dalam pertanian. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Mentan Amran juga menegaskan pentingnya penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah yang telah menurun akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan.
Dalam kesempatan yang lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya pupuk organik dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas tanaman, menjaga kesuburan tanah, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran sumber daya manusia pertanian yang kompeten dalam menerapkan teknologi tepat guna.
Kegiatan dropping pupuk organik cair yang dilaksanakan di Desa Mojosari, melibatkan enam kelompok tani aktif, yaitu Poktan Sri Lestari II, Poktan Tambah Maju II, Poktan Sumber Makmur Sendangsari, Poktan Sido Rukun, Poktan Jaya Makmur Sendangsari serta Poktan Tambah Makmur.
Kepala Desa Mojosari, Abdul Rohim, yang turut memantau kegiatan menyebut program ini sejalan dengan visi desa dalam membangun pertanian organik.
“Kami ingin Mojosari dikenal sebagai desa pertanian organik. Ini langkah awal yang sangat positif,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, penyuluh pertanian Desa Mojosari, Sudarwanto, bersinergi dengan Babinsa setempat, yang tidak hanya mendampingi, tetapi juga turut membantu proses distribusi di lapangan.
“Kami dari pihak Babinsa siap mendukung penuh program ketahanan pangan, termasuk kegiatan dropping pupuk seperti hari ini,” ujar Sertu Sudirman.
Ia menambahkan, sinergi dengan penyuluh merupakan bagian dari komitmen bersama dalam mendampingi petani di lapangan.
Menurut Sudarwanto, pupuk organik cair yang disalurkan bertujuan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, dan penggunaan pupuk organik terbukti mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman secara alami.
“Pupuk organik cair bukan solusi instan, tetapi jangka panjangnya sangat menjanjikan. Kami terus siap mendampingi petani dari hulu sampai panen,” tutur Sudarwanto.
Para ketua poktan bahkan sudah melihat hasil nyata dari aplikasi pupuk ini di musim sebelumnya. Mereka lebih percaya diri dalam mengembangkan pertanian yang ramah lingkungam dan berkelanjutan.
Ketua Poktan Tambah Maju II, Ayub mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari pemerintah Kabupaten Lamongan dan TNI.
“Kami senang ada perhatian langsung seperti ini. Tanaman kami lebih hijau, tanah juga lebih gembur,” kata Ayub.
Selain pendistribusian, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam mengedukasi petani untuk menerapkan pertanian yang ramah lingkungan dan berorientasi jangka panjang.
Kolaborasi antara penyuluh dan TNI ini menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Harapannya, Desa Mojosari dapat menjadi percontohan dalam pengembangan pertanian organik dan berkelanjutan. Sudarwanto/Asep Koswara*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com