Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Aplikasikan Inovasi Pestisida Nabati Micessla, UPT Pelatihan Kementan Panen Tomat Sehat

Najia
Sep 16, 2025

Tanaman sehat, minim hama dan penyakit, panen melimpah, serta harga jual yang baik, adalah harapan semua petani. Namun, tingginya biaya pupuk dan pestisida kimia sering tak sebanding dengan hasil saat harga pasar turun.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan kini tengah panen raya tomat micessla. Disebut tomat micessla karena pengendalian hama dan penyakitnya memakai pestisida nabati (pesnab) micessla.

Penggunaan micessla terbukti efektif menekan serangan hama, cukup dua kali seminggu dengan dosis 200 ml per tangki. Hingga kini sudah beberapa kali panen dengan hasil bervariasi: 21 kg, 79 kg, 14 kg, dan terakhir Senin (15/9/2025) sebanyak 16 kg.

Micessla merupakan inovasi widyaiswara BBPP Ketindan, yang kini telah direplikasi petani dan penyuluh. Formulanya sederhana, berbahan alami: mimba, cengkeh, serai wangi, sirih, dan lengkuas. Ramah lingkungan dan bisa dibuat sendiri, micessla menekan biaya budidaya. Dengan modal lebih ringan, petani tetap untung meski harga jual turun.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya inovasi untuk menjawab perubahan iklim, mendorong produktivitas, dan menjaga ketahanan pangan.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti. Menurutnya, teknologi cerdas membantu petani mengoptimalkan panen, mengurangi risiko cuaca, dan lebih efisien memanfaatkan sumber daya.

Plt. Sekretaris BPPSDMP sekaligus Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyebut inovasi micessla sebagai wujud ASN adaptif.

“Adaptif bukan hanya menerima perubahan, tapi juga membaca situasi, bergerak lincah, serta menyesuaikan pola kerja sesuai kebutuhan zaman. ASN adaptif mampu mengubah masalah jadi peluang, hambatan jadi inovasi, dan membawa institusi pada kemajuan,” ujar Nurul.

Similar Post