Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Dari Papua Tengah, Penyuluh Mimika Ikuti Sertifikasi Profesi Penyuluh

Najia
Oct 09, 2025

Pada 29 September – 3 Oktober 2025 lalu, sejumlah 30 orang penyuluh Dari Papua Tengah, Kabupaten Mimika mengikuti sertifikasi mulai dari pembekalan sampai pelaksanaan sertifikasi di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.

Kegiatan sertifikasi dilakukan untuk meningkatkan dan mempersiapkan kompetansi para penyuluh. Dan akan bermuara pada peningkatan peran penyuluh dalam upaya meraih dan mempertahankan swasembada pangan di bumi Papua pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa keberhasilan swasembada pangan tidak lepas dari peran aktif penyuluh sebagai garda terdepan dalam mendampingi petani.

“Inpres Nomor 3 Tahun 2025 adalah bentuk komitmen pemerintah untuk menguatkan sistem penyuluhan pertanian di seluruh Indonesia. Penyuluh adalah ujung tombak, mereka yang tahu kondisi di lapangan, tahu masalah petani, dan menjadi agen perubahan menuju kedaulatan pangan,” tutur Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa penguatan kompetensi penyuluh melalui pelatihan dan sertifikasi profesi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan SDM pertanian unggul dan profesional.

“Sertifikasi bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk pengakuan terhadap kemampuan penyuluh dalam memecahkan masalah nyata di lapangan. Melalui pengkajian, penyuluh belajar menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, dan menguji solusi teknologi yang ssuai kondisi lokal,” jelas Santi.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP, Tedy Dirhamsyah pun mengingatkan pada kesempatan yang berbeda terkait komitmen Presiden RI untuk mencapai swasembada pangan. Beliau memberi motivasi kepada para penyuluh untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan semangat dalam menjalankan tugas.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh penyuluh adalah kompetensi di bidang Agribisnis. Para penyuluh diharapkan memahami Subsistem Agribisnis yang terdiri dari Subsistem Agro Input, Subsistem Agro Produksi, Subsistem Agro Processing, dan Subsistem Agro Niaga. Dalam menekuni profesinya penyuluh diharapkan bisa membimbing petani yang dilayaninya, termasuk dalam bidang agribisnis dimana penyuluh pertanian diharapkan bisa membimbing petani dalam menjalankan usahanya.

Pengetahuan-pengetahuan yang direfresh kembali oleh para fasilitator BBPP Ketindan adalah bagaimana membuat Business Model Canvas dan Analisis Usaha Tani. Kedua skill ini akan membantu para petani, khususnya petani muda Mimika untuk membuat proposal usaha yang nantinya bisa merepresentasikan usahanya sehingga bisa menarik pemilik modal untuk berinvestasi ataupun untuk pengajuan KUR. Pembelajaran Materi Agribisnis ini selain meningkatkan kompetensi juga menjadi sarana antar penyuluh untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dalam membina petani di wilayah kerja masing-masing.

Similar Post