Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Implementasi ROTS, UPT Pelatihan Kementan Lakukan Pemeliharaan Koleksi Screen House Tanaman Obat

Najia
Oct 10, 2025

Pada Kamis (10/10/2025), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan kegiatan implementasi Rapim On the Spot dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan koleksi tanaman obat di screen house. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kualitas serta keberlangsungan koleksi tanaman obat yang menjadi sumber pembelajaran, penelitian, sekaligus rujukan bagi peserta pelatihan maupun masyarakat umum.

Kegiatan perawatan dilakukan secara intensif oleh tim teknis bersama peserta pelatihan yang sedang magang di BBPP Ketindan. Mereka melakukan serangkaian aktivitas seperti penyiraman teratur, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, serta penataan kembali media tanam agar koleksi tanaman tetap terjaga dalam kondisi sehat dan optimal.

Yang menarik, dalam kegiatan kali ini BBPP Ketindan memberi perhatian khusus pada beberapa tanaman liar yang ternyata memiliki khasiat tinggi sebagai obat tradisional. Tanaman-tanaman tersebut sering dianggap gulma di lahan pertanian, namun di screen house BBPP Ketindan justru dirawat sebagai koleksi bernilai tinggi.

Salah satu tanaman tersebut adalah Calincing (Oxalis corniculata). Tanaman kecil berdaun menjari ini tumbuh liar di pematang sawah dan pekarangan. Meski kerap dianggap pengganggu, calincing diketahui bermanfaat untuk membantu meredakan diare, sariawan, hingga infeksi ringan. Di screen house, calincing dipelihara dengan sistem media tanam yang lembab agar pertumbuhannya stabil dan terkontrol.

Selain itu, terdapat pula Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa). Tanaman ini tumbuh subur di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh. Di dunia pengobatan tradisional, rumput mutiara dikenal sebagai tanaman antiradang dan kerap digunakan untuk membantu terapi herbal penderita kanker. Perawatannya dilakukan dengan memastikan ketersediaan nutrisi di media tanam serta pengendalian gulma agar tidak kalah bersaing.

Tak kalah penting, koleksi lain yang dirawat adalah Patikan Kebo (Euphorbia hirta). Tanaman bergetah putih ini tumbuh liar di pinggir jalan maupun kebun, tetapi menyimpan manfaat sebagai obat batuk, asma, hingga disentri. Karena getahnya cukup pekat, perawatan tanaman ini dilakukan dengan hati-hati, termasuk pemangkasan rutin agar tidak tumbuh terlalu liar dan mengganggu koleksi lain.

Melalui kegiatan perawatan ini, BBPP Ketindan ingin menegaskan bahwa tanaman liar bukan semata gulma, melainkan juga aset kesehatan jika dikelola dengan baik. Koleksi tanaman seperti calincing, rumput mutiara, dan patikan kebo menjadi bukti bahwa alam Indonesia kaya akan biodiversitas yang berpotensi besar dalam mendukung pengobatan tradisional.

Kegiatan On the Spot ini juga memberikan edukasi praktis kepada peserta pelatihan mengenai pentingnya konservasi tanaman obat, termasuk bagaimana cara merawat tanaman liar agar tetap tumbuh sehat dan bernilai. Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan teknik perawatan secara detail di lapangan.

Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi lembaga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian.

“Kami ingin memastikan bahwa lahan yang ada tidak hanya produktif, tetapi juga mendukung proses pembelajaran yang aplikatif. Dengan begitu, peserta pelatihan benar-benar siap menjadi pelopor pertanian modern di lapangan,” ujarnya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa komitmen integritas adalah landasan penting dalam setiap upaya Kementan untuk mencapai swasembada pangan, dan hal ini bisa dimulai dari hal terkecil yaitu disiplin pegawai. Amran juga juga menyatakan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan keseimbangan ekosistem untuk mendukung produktivitas pertanian yang berkelanjutan.

Senada dengan hal tersebut, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengharapkan agar seluruh ASN dapat menerapkan nilai-nilai integritas dalam setiap tugas sehari-hari. Lebih lanjut Idha menyampaikan, bahwa SDM pertanian adalah kekuatan yang paling utama untuk pertanian Indonesia. Karena itu SDM pertanian harus sehat, bugar, gesit, rapi dan bersih termasuk kebersihan lingkungan kerjanya.

Similar Post