Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Langkah Nyata Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan Peternak Jember

Najia
Nov 03, 2025

Komitmen Kementerian Pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak kembali ditegaskan dalam kegiatan Lomba Sapi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak dan Petani Sapi Indonesia (APPSI) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, serta Bupati Jember, Muhammad Fawaid.

Kehadiran para pemimpin nasional dan daerah ini menjadi wujud nyata sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Dalam sambutannya, Bupati Jember menyoroti bahwa Kabupaten Jember saat ini menempati urutan kedua tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur. Namun, potensi besar di bidang pertanian dan peternakan menjadi harapan utama untuk memperbaiki kondisi tersebut.

“Dengan dukungan pembangunan infrastruktur pengairan yang terus ditingkatkan, diharapkan produktivitas pertanian di Jember semakin meningkat. Saya juga mengajak seluruh pejabat yang hadir untuk bersama-sama menjadikan Jember sebagai lumbung pangan Indonesia, mengingat potensi lahan dan sumber daya manusia yang melimpah di daerah ini,” jelas Muhammad Fawaid.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan basis utama peternakan sapi nasional. Populasi sapi di Jawa Timur mencapai 3,11 juta ekor atau sekitar seperempat dari total populasi sapi di Indonesia, dan 60 persen produksi susu nasional berasal dari provinsi ini. Ia juga mengapresiasi kerja cepat pemerintah provinsi yang berhasil melaksanakan vaksinasi lebih dari tiga juta dosis dalam waktu dua bulan saat wabah PMK melanda.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyampaikan bahwa Menteri Pertanian memiliki perhatian besar terhadap Jember, salah satunya dengan menjadikan Jember sebagai penyeimbang swasembada gula nasional melalui target bongkar ratoon seluas 2.500 hektar. Selain itu, kesejahteraan petani tembakau terus ditingkatkan melalui program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang telah dirasakan manfaatnya oleh para petani.

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan lomba sapi bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk saling bertukar pengalaman antarpeternak, mulai dari pemeliharaan hingga strategi pemasaran sapi. Ia menilai sapi merupakan komoditas strategis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia peternakan.

Muzani juga memuji sosok Menteri Pertanian yang dikenal responsif dan cepat tanggap dalam menghadapi persoalan di lapangan, dengan selalu menugaskan jajarannya untuk segera mengambil langkah nyata ketika petani dan peternak membutuhkan bantuan.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menegaskan bahwa Kementan berkomitmen penuh untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus menekan angka kemiskinan ekstrem di daerah.

Di Jember, Kementan menyalurkan berbagai bantuan langsung kepada masyarakat, di antaranya benih jagung sebanyak 3.000 kilogram untuk keluarga miskin yang hasil panennya diharapkan dapat diserap oleh Bulog dengan harga Rp5.500 per kilogram. Selain itu, peningkatan sistem irigasi juga terus dilakukan untuk menaikkan indeks pertanaman hingga 300 persen dengan pendampingan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan ternak berupa dua ekor sapi untuk APPSI, tiga ekor sapi untuk fakir miskin, serta tiga puluh ekor kambing bagi masyarakat pra-sejahtera.

Mentan Amran juga menyoroti capaian besar Kementerian Pertanian selama kepemimpinannya, dimana stok pangan nasional mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia. Hal ini diakui oleh FAO, BPS, dan berbagai lembaga internasional yang mencatat lonjakan signifikan dalam produksi pangan nasional. Nilai Tukar Petani (NTP) juga mengalami peningkatan dari angka 110 menjadi 124, disertai pertumbuhan positif Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian. Indonesia bahkan berhasil mengirim bantuan beras sebanyak 10.000 ton ke Palestina serta melaksanakan proyek penanaman padi di negara tersebut sebagai bentuk solidaritas antarbangsa.

“Presiden memerintahkan kami untuk terus membela rakyat kecil, terutama petani dan masyarakat miskin ekstrem. Jika ada kebutuhan mendesak seperti vaksin, bibit, atau bantuan lainnya, silakan hubungi langsung Kementerian Pertanian,” tegas Amran disambut tepuk tangan meriah peserta.

Melalui kegiatan ini, sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten kembali diperkuat. Pembangunan pertanian dan peternakan yang berorientasi pada kesejahteraan petani menjadi prioritas utama dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, diharapkan Jember tidak hanya menjadi sentra produksi pangan dan peternakan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan kesejahteraan petani Indonesia.

Pada kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa peningkatan Indeks Pertanaman (IP) harus menjadi gerakan nasional melalui program Brigade Pangan. Menurutnya, Brigade Pangan bukan hanya upaya untuk memperluas masa tanam, tetapi juga strategi untuk mengoptimalkan sumber daya petani, penyuluh, dan sarana produksi di lapangan agar lahan-lahan suboptimal dapat kembali produktif.

Dengan sinergi pemerintah daerah, petani, dan lembaga penyuluhan, peningkatan IP diharapkan mampu mempercepat kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Jember yang tengah bertransformasi menjadi salah satu pusat produksi pertanian unggulan nasional.

Similar Post