Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Pemkab Jember Dorong Kemajuan Pertanian Lewat Penguatan Kelembagaan Petani

Yeniartha
Jun 01, 2025

JEMBER – Penguatan kelembagaan petani terus digalakkan oleh penyuluh pertanian di berbagai wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Salah satunya di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, di mana penyuluhan khusus penataan kelembagaan petani dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.

Kegiatan digelar di Balai Dusun pada Kamis (30/5/2025) dan diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari pengurus kelompok tani anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Tani. Mereka mengikuti sesi penyuluhan dengan antusias. Materi difokuskan pada penguatan fungsi dan struktur organisasi Gapoktan agar lebih efektif dalam mengelola kegiatan pertanian di desa.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya memperkuat kelembagaan petani terutama generasi muda untuk mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menegaskan bahwa penguatan kelembagaan ekonomi petani sangat penting untuk kesejahteraan dan keberlanjutan pembangunan pertanian, terutama menghadapi tantangan modern.

PPL Fajriyah Ulfa, yang mendampingi Gapoktan Bina Tani, menyebut bahwa lembaga seperti Gapoktan sangat berperan dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan desa. Namun, masih banyak Gapoktan yang belum memahami sepenuhnya fungsi dan peran mereka.

“Penataan kelembagaan bertujuan agar Gapoktan berjalan sesuai AD/ART, tertib administrasi, dan menjadi lembaga yang dipercaya petani maupun pemerintah,” ujar Fajri.

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak berhenti pada penyuluhan saja, tetapi akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama beberapa bulan ke depan. Fajri menyatakan komitmennya untuk mendampingi Gapoktan sampai benar-benar mandiri.

“Penyuluh punya peran sebagai fasilitator dan penggerak. Kami akan terus dorong petani berorganisasi dengan baik, karena kelembagaan yang kuat akan membuat mereka lebih berdaya,” jelasnya.

Ketua Gapoktan Bina Tani, Misbahol Munir, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengakui masih banyak hal yang perlu dibenahi, khususnya dalam hal dokumentasi dan pembagian tugas antar pengurus.

“Kami jadi lebih paham cara menyusun program kerja yang realistis dan melibatkan semua kelompok tani. Ini penting agar kegiatan Gapoktan tidak sekadar formalitas, tapi benar-benar bermanfaat,” ungkap Munir.

Sebagai bagian dari kegiatan, peserta mengikuti diskusi kelompok untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Gapoktan. Hasil diskusi menjadi dasar penyusunan rencana aksi yang akan dibahas dalam musyawarah Gapoktan selanjutnya. Beberapa langkah konkret yang disepakati antara lain: penyusunan ulang struktur organisasi, pembaruan data anggota, serta penataan administrasi keuangan dan inventaris untuk meningkatkan akuntabilitas.

Para peserta juga sepakat mengadakan rapat rutin bulanan, membentuk tim kecil pengelola usaha bersama, dan mulai menjajaki kerja sama dengan koperasi atau pelaku usaha lokal.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap Gapoktan Bina Tani bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam penataan kelembagaan petani.

Melalui kegiatan ini, Gapoktan Bina Tani diharapkan mampu meningkatkan kapasitasnya sebagai organisasi petani yang tangguh, produktif, dan responsif terhadap kebutuhan anggotanya. Fajriyah Ulfah/Asep Koswara*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post