Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Pemkab Tuban, Dukung Pertemuan Rutin Petani Guna Penguatan Kelembagaan

Yeniartha
Jun 05, 2025

TUBAN – Kelompok Tani (Poktan) Sayuk Rukun, Kelurahan Mondokan, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menggelar pertemuan rutin pada (03/06). Dalam agenda kali ini, kelompok membahas evaluasi pelaksanaan budidaya tumpang sari jeruk seluas 6 hektar serta penguatan administrasi dan aspek teknis kelembagaan kelompok.

Kegiatan yang dilaksanakan di balai kelompok ini dihadiri semua anggota poktan, penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Kecamatan Tuban.

Ketua Poktan Sayuk Rukun, Suwarno Edy Cahyono, menyampaikan bahwa kegiatan budidaya tumpang sari yang telah dijalankan selama beberapa bulan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Namun, masih ada sejumlah hal yang perlu ditingkatkan, khususnya dalam aspek teknis pengelolaan.

“Kami bersama anggota telah menanam jeruk dengan pola tumpang sari, didampingi tanaman sela seperti padi, cabai dan kacang tanah. Sebagian besar tanaman tumbuh dengan baik, namun kami mencatat perlunya peningkatan pengelolaan air dan pemupukan yang lebih tepat,” ujar Suwarno.

Penyuluh pertanian wilayah Kelurahan Mondokan, Retno Wulandari, yang hadir dalam kegiatan ini, memberikan apresiasi terhadap kekompakan kelompok dan kemajuan budidaya yang sudah diraih. Ia menekankan pentingnya ketertiban dalam pencatatan kegiatan kelompok dan laporan administrasi kelembagaan. “Evaluasi teknis ini penting, tapi jangan melupakan administrasi. Buku kas, daftar hadir, notulen, dan dokumen pendukung lainnya harus rapi. Ini akan menjadi landasan saat kelompok mengajukan dukungan program atau kerja sama ke depan,” tutur Retno.

Sementara itu, Uripan sebagai KJF Kecamatan Tuban menyampaikan bahwa Poktan Sayuk Rukun termasuk salah satu kelompok yang aktif dan potensial. Ia mendorong agar kelompok ini segera memanfaatkan berbagai program yang digulirkan pemerintah.

“Kami siap memfasilitasi pelatihan maupun penguatan kelembagaan. Yang penting kelompok ini tetap aktif, solid, dan mau berkembang,” ujarnya.

Ia juga menyinggung pentingnya digitalisasi data kelompok, termasuk inventaris lahan, jumlah anggota, jenis komoditas, dan kebutuhan kelompok. Menurutnya, data yang akurat akan sangat membantu dalam proses perencanaan program pertanian.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya memperkuat kelembagaan petani, terutama bagi generasi muda, untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa penguatan kelembagaan ekonomi petani sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan pertanian modern.

Kegiatan ini juga menjadi wadah sinergi antara kelompok tani dan jajaran penyuluhan agar pembinaan kelembagaan dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan.

“Poktan Sayuk Rukun harus menjadi contoh bagi kelompok lain, karena keberhasilan pertanian tidak hanya soal hasil panen, tetapi juga bagaimana kita membangun sistem yang kuat dari bawah,” pungkas Uripan. Retno Wulandari/ Asep Koswara*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post