Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Petani Milenial Kota Kediri Kembangkan Inovasi Melon Ramah Lingkungan dan Bebas Pestisida

Najia
Sep 16, 2025

Petani milenial di Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota, Kota Kediri kembali mencatatkan hasil positif melalui panen melon premium bebas pestisida kimia. Panen ini menjadi bukti nyata konsistensi generasi muda pertanian dalam menghadirkan produk sehat, berkualitas, dan ramah lingkungan.

Berbagai varietas unggulan ditanam di lahan seluas 700 meter persegi dengan populasi sekitar 2.000 tanaman. Varietas tersebut meliputi Inthanon, Sweet Hami, Sweetnet 9, Lavender, Fujisawa, dan Sweet Citrus. Dari budidaya ini, total produksi mencapai kurang lebih 2,5 ton dengan rata-rata berat panen per buah 1,5 kilogram.

Seluruh proses budidaya dilakukan tanpa pestisida kimia, melainkan menggunakan pestisida alami serta pupuk AB Mix. Sistem fertigasi berbasis gravitasi tanpa listrik diterapkan dengan media tanah dalam greenhouse. Produk melon ini juga telah lulus uji laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) dan mengantongi sertifikat Good Agricultural Practices (GAP.01-35.71.1-I.039).

Menurut penyuluh pertanian setempat, Agus Fatony kualitas produksi harus terus dijaga secara berkelanjutan.

“Kami harapkan petani dapat terus menjaga kualitas produksi melon hidroponik secara berkelanjutan, memenuhi standar keamanan pangan, serta memperluas jaringan pemasaran,” ujarnya.

Pemasaran melon premium bebas pestisida ini menyasar konsumen langsung (end user) dan reseller. End user tersebar di Malang, Tuban, Lamongan, dan Pati, sementara reseller mendistribusikan hingga ke Bali, Garut, dan Cilacap.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya pengembangan pertanian organik berkelanjutan.

“Kita ingin pertanian Indonesia menghasilkan produk sehat, ramah lingkungan, dan memiliki daya saing tinggi. Setiap lahan harus dikelola sebaik mungkin, dengan cara-cara berkelanjutan yang tidak merusak alam. Inilah jalan untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus kesehatan generasi mendatang. Pertanian organik bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk pangan sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” tegas Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pertanian organik adalah solusi ramah lingkungan yang adaptif terhadap perubahan iklim.

Menurutnya, praktik ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi petani, tetapi juga membuka peluang ekspor yang lebih luas karena permintaan pasar internasional terhadap beras organik terus meningkat.

Keberhasilan panen melon bebas pestisida ini diharapkan dapat memperkuat peran petani millenial dalam membangun pertanian modern yang sehat, berkelanjutan, dan berdaya saing global.


Photo Gallery

Similar Post