Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sinergitas Pemkot Batu dan TNI Kawal Oplah Melalui Percepatan Olah Lahan

Yeniartha
Jun 01, 2025

BATU – Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pertanian terus menggiatkan langkah-langkah konkret dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya strategis yang kini tengah dijalankan adalah program Optimalisasi Lahan (Oplah) sawah, yang disinergikan dengan dukungan penuh dari KODAM V/Brawijaya.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap lemahnya kesadaran sebagian petani padi untuk segera mengolah kembali lahannya usai panen. Pemerintah tak tinggal diam, melalui kerja sama lintas sektor yang melibatkan TNI, khususnya jajaran Koramil 0818/02 Batu, penyuluh pertanian lapangan, Babinsa, dan perangkat desa, intervensi aktif dilakukan guna mempercepat proses pengolahan lahan dan pembibitan. Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Heru Yulianto, menegaskan bahwa keterlambatan olah tanah usai panen berdampak langsung pada penurunan Indeks Pertanaman (IP).

“Kami melihat adanya jeda waktu yang cukup panjang antara panen dan olah tanah. Ini harus ditekan. Karena setiap hari tanpa tanam berarti kehilangan potensi produksi,” ujar Heru.

Ia menyampaikan bahwa sinergi dengan TNI membuka jalan untuk pendekatan yang lebih humanis sekaligus persuasif.

“Dengan kehadiran Babinsa dan penyuluh bersama-sama di lapangan, kita bisa menjangkau petani secara langsung, membangun komunikasi, dan memberi motivasi agar petani tidak menunda proses tanam,” tambah Heru saat menegaskan hal ini pada (29/05) lalu. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang mendorong percepatan olah tanam dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, seperti rice transplanter yang dapat mempercepat proses tanam hingga 20 menit per hektar. Selain itu, Mentan Amran juga menekankan pentingnya peningkatan indeks pertanaman (IP) menjadi 3 kali setahun (IP 300) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya percepatan olah tanam dan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai cara untuk mencapai swasembada pangan.

Santi juga mendorong kolaborasi lintas lembaga dan daerah, serta dukungan penuh terhadap penyuluh pertanian sebagai garda terdepan dalam program Oplah.

Komandan Koramil 0818/02 Batu, Serma Sriono Ari Susanto, menuturkan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional.

“Kami dari jajaran TNI mendukung penuh upaya Pemerintah Daerah dalam Oplah. Kami terlibat langsung turun ke sawah, membantu menggerakkan petani, dan memastikan lahan segera produktif kembali,” ucap Serma Sriono Ari Susanto.

Menurutnya, kedekatan Babinsa dengan masyarakat desa menjadi nilai lebih dalam program ini.

Dinas Pertanian Kota Batu telah menyalurkan bantuan ini secara bertahap ke beberapa kelompok tani prioritas.

Kepala Bidang Pertanian di Dinas Pertanian Kota Batu, Puspa Permanasari, mengungkapkan bahwa optimalisasi lahan adalah solusi untuk keterbatasan lahan pertanian di tengah alih fungsi yang terus terjadi.

“Kami terus dorong peningkatan IP, minimal dari satu kali tanam per tahun menjadi dua, bahkan tiga kali. Dan Oplah menjadi langkah awal menuju ke sana,” tegas Puspa.

Ia menambahkan bahwa pihaknya menargetkan lebih dari 290 hektare lahan masuk dalam program Oplah tahun ini.

“Kami lakukan verifikasi lapangan, pemetaan lahan tidur, dan kemudian intervensi dengan alat dan sarana. Tentu, semua ini dilakukan bersama penyuluh dan Babinsa,” lanjutnya. Puspa/Asep Koswara*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post