Sebagai bentuk dukungan terhadap program Kementerian Pertanian dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan kegiatan tanam jagung jagung varietas Paragon di lahan seluas 620 meter persegi, pada Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang mendorong optimalisasi lahan (oplah) dan peningkatan produksi jagung nasional guna mencapai swasembada pangan berkelanjutan.
“Kalau oplah dan cetak sawah selesai secara bertahap selama tiga tahun berturut-turut, ini akan membuat swasembada ke depan itu sustain, berkelanjutan,” kata Mentan Amran.
Jagung memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu komoditas strategis nasional. Dengan memaksimalkan potensi lahan, dapat menjaga kemandirian pangan sekaligus menekan impor.
Penanaman varietas Paragon dipilih karena memiliki potensi hasil tinggi, berumur genjah, serta tahan terhadap penyakit bulai serta adaptif di berbagai kondisi agroklimat. Tanaman jagung Paragon memiliki umur panen relatif genjah, yaitu sekitar 95–105 hari setelah tanam, dengan potensi hasil mencapai 9–11 ton pipilan kering per hektare. Tongkolnya berukuran besar, silindris, dan berbiji rapat dengan warna biji kuning mengilap. Keunggulan lain varietas ini adalah daya tumbuh yang kuat dan kemampuan beradaptasi baik di dataran rendah hingga menengah.
Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran penerapan teknologi budidaya jagung modern, seperti penentuan jarak tanam ideal, penggunaan benih unggul tahan penyakit bulai, serta penerapan pemupukan berimbang dan ramah lingkungan.
Kegiatan tanam ini bukan hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi bentuk komitmen ASN pertanian dalam menjaga semangat kerja dan mendukung kedaulatan pangan nasional. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim (annual) dengan batang tegak yang terdiri dari ruas dan buku, serta dapat tumbuh setinggi 1–3 meter tergantung varietasnya. Daunnya berbentuk pita memanjang dengan tulang daun sejajar. Tanaman ini mampu beradaptasi di berbagai jenis tanah dan memiliki daya tumbuh yang kuat, sehingga cocok dikembangkan di lahan kering maupun sawah tadah hujan.
Jagung memiliki nilai gizi tinggi, terutama kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Dalam setiap 100 gram biji jagung segar terkandung energi sekitar 360 kilokalori, protein 9,2 gram, lemak 4,6 gram, serta karbohidrat 73,7 gram. Selain sebagai sumber pangan, jagung juga dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak dan bahan baku industri, menjadikannya salah satu komoditas multifungsi yang strategis bagi Indonesia.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya peran SDM pertanian dalam mendukung program swasembada pangan dan mengharapkan agar seluruh ASN dapat menerapkan nilai-nilai integritas dalam setiap tugas sehari-hari.
Lebih lanjut Idha menyampaikan, bahwa SDM pertanian adalah kekuatan yang paling utama untuk pertanian Indonesia. Karena itu SDM pertanian harus sehat, bugar, gesit, rapi dan bersih termasuk kebersihan lingkungan kerjanya.
Melalui kegiatan tanam jagung ini, BBPP Ketindan berkomitmen untuk terus mengedepankan inovasi dan keteladanan ASN pertanian, serta menjadikan lahan percontohan sebagai sarana edukasi sekaligus kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional.


