Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, termasuk keamanannya dan pemenuhan gizi serta kesehatan keluarga di Indonesia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama-sama menggalakkan program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Dia optimistis Indonesia akan kembali swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
"Kita harus galakkan. Pangan ini harus terjaga dengan baik. Insyaallah kita akan kembalikan swasembada pangan sebelum paling lambat tiga tahun," terang Mentan Amran.
Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus pemerintah melalui agenda pembangunan nasional 2020-2024 dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.
Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Batu melakukan kunjungan edukatif ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai bagian dari program pembelajaran lapangan untuk siswa berkebutuhan khusus. Sebanyak 40 siswa beserta 15 guru pendamping hadir dalam kegiatan ini, yang bertujuan memperkenalkan kepada siswa tentang proses pengolahan hasil pertanian, khususnya pembuatan manisan jahe.
Terpisah Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah, menyampaikan bahwa pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pengolahan produk pertanian.
"Kami sangat senang menerima kunjungan dari SLB Batu. Kegiatan seperti ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengedukasi dan melibatkan semua kalangan dalam dunia pertanian, termasuk siswa-siswa berkebutuhan khusus," ujar Nurul.
Sebelum melaksanakan kegiatan praktik pengolahan hasil jahe, semua siswa dan pendamping diajak oleh Humas BBPP Ketindan, Yeniarta Margi Mulya untuk pengenalan lingkungan dan seputar pertanian di BBPP Ketindan. Semua siswa diajak berkeliling sembari mengedukasi tentang aeroponik, tanaman cabai, dan smart greenhouse, serta mengunjungi laboratorium proteksi tanaman.
Setelah pengenalan lingkungan, siswa diperkenalkan dengan tahapan-tahapan pembuatan manisan jahe, mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses pengolahan, hingga pengemasan produk. Jahe sebagai komoditas lokal yang kaya manfaat, diolah menjadi manisan yang memiliki nilai jual tinggi dan potensi pasar yang luas.
Para siswa tampak antusias mengikuti setiap tahapan praktik, dimulai dengan pengupasan jahe, perebusan, hingga pencampuran bahan-bahan alami untuk menghasilkan manisan yang enak dan tahan lama. Dengan bimbingan dan bantuan Widyaiswara BBPP Ketindan, Diana Triswaningsih, siswa SLB Batu juga diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri beberapa langkah sederhana dalam proses pengolahan.
Salah satu guru pendamping SLB Batu, Rimadona Santika, menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat bermakna bagi siswa karena memberikan wawasan dan pengalaman baru.
"Anak-anak sangat menikmati setiap prosesnya, dan mereka bisa mempelajari sesuatu yang bermanfaat serta aplikatif. Kami berharap kunjungan ini dapat membuka wawasan mereka tentang peluang di bidang industri pengolahan hasil pertanian," kata Rima.
Selain belajar tentang teknis pengolahan, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya higienitas dan standar kualitas dalam industri makanan. Mereka belajar cara menjaga kebersihan peralatan, serta bagaimana memastikan produk yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi.
Sebagai bagian dari acara, BBPP Ketindan memberikan demo langsung tentang pengemasan manisan jahe yang siap jual, dan menjelaskan berbagai peluang usaha yang dapat dikembangkan dari produk olahan jahe ini.
Pada akhir kegiatan, para siswa mendapatkan kesempatan untuk membawa pulang hasil karya mereka berupa manisan jahe, sebagai bentuk apresiasi dan pengalaman nyata dalam memproduksi sesuatu dari hasil pertanian.
Kunjungan ini adalah salah satu bentuk nyata kerjasama antara BBPP Ketindan dan SLB Batu dalam rangka mendukung pendidikan vokasional bagi siswa berkebutuhan khusus, sekaligus memperkenalkan mereka pada industri pengolahan hasil pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com