Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paniai, Provinsi Papua menyelenggarakan Pelatihan Tematik Pengolahan Hasil Ubi Jalar pada 25-27 Juni 2024.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat lokal dalam mengolah ubi jalar menjadi berbagai produk bernilai tambah.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari petani, ibu rumah tangga, dan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Paniai khususnya di Desa Enarotali, Desa Madi dan Desa Obano. Mereka mendapatkan materi dari para ahli dan praktisi di bidang pengolahan makanan, yang memberikan wawasan tentang teknik-teknik modern dan inovatif dalam mengolah ubi jalar.
Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) , Dedi Nursyamsi terus mendorong peningkatan kapasitas SDM pertanian, peningkatan pendapatan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, dan peningkatan ekspor komoditas pertanian. Ketiga tujuan ini mustahil berhasil tanpa ditopang oleh SDM yang kompeten.
“Balai pelatihan pertanian merupakan tempat mencari informasi dan data, tempat informasi bisnis, tempat pelatihan petani yang diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumberdaya manusia pertanian bagi masyarakat disekitarnya,” kata Dedi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paniai, John Nicolas Pigome, menegaskan bahwa melalui pelatihan ini, para peserta diperkenalkan pada berbagai macam olahan ubi jalar, khususnya brownies ubi jalar, stik ubi jalar, dan cake ubi jalar. Produk-produk ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Kami berharap melalui pelatihan ini, masyarakat Paniai dapat lebih kreatif dalam mengolah hasil pertanian mereka. Ubi jalar memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk yang bernilai jual tinggi, seperti brownies, stik, dan cake," jelasnya.
Selama pelatihan, peserta diajarkan teknik pembuatan brownies ubi jalar, stik ubi jalar yang renyah, dan cake ubi jalar yang lembut. Selain itu, peserta juga mendapatkan resep-resep inovatif yang mudah dipraktikkan di rumah. Dan setiap sesi diisi dengan praktik pembuatan olahan hasil oleh para peserta.
"Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Banyak ilmu baru yang saya dapatkan, terutama tentang cara membuat produk olahan ubi jalar yang menarik dan enak, Dimana selama ini saya hanya mengolahnya dengan dikukus dan dibakar saja. Harapan saya semoga kedepannya terdapat pelatihan serupa untuk meningkatkan SDM warga Paniai, karena ini baru pertama kali diadakan pelatihan di daerah kami," kata Meliana Kayame, salah satu peserta pelatihan.
Para peserta juga diajarkan tentang penggunaan teknologi sederhana yang dapat membantu proses produksi. Misalnya, penggunaan oven listrik untuk memanggang brownies dan cake, serta alat pasta untuk membuat stik ubi jalar. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas produk olahan.
“Pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat lokal, khususnya para petani dan pelaku UKM, agar lebih mandiri dan mampu bersaing di pasar. Dengan adanya diversifikasi olahan ubi jalar, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,”tutur Rivana Agustin, Widyaiswara BBPP Ketindan yang melatih pada pelatihan tersebut.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com