CIAWI – Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelar Workshop Pengembangan P4S yang diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, pada 11-13 Maret 2025.
Kegiatan workshop bertujuan untuk mensosialisasikan aplikasi Pinter Tani kepada unsur peserta yang berasal dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang diundang pada kegiatan workshop kali ini. Aplikasi Pinter Tani yang semula digunakan sebagai portal pendaftaran pelatihan dikembangkan menjadi portal database P4S dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memperkenalkan P4S kepada masyarakat secara lebih luas.
Aplikasi Pinter Tani diharapkan mampu menyajikan berbagai informasi yang akurat tentang identitas, struktur organisasi, pelatihan dan permagangan yang dilaksanakan, kelompok binaan, komoditas unggulan, dan berbagai informasi dan layanan yang dimiliki oleh P4S. Dengan adanya beragam informasi ini, aplikasi Pinter Tani diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal bagi seluruh pelaku pertanian, yaitu dengan menyediakan informasi yang lebih akurat, terkini, dan relevan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan turut serta sebagai peserta beserta salah satu pengurus FK P4S Provinsi Jawa Timur.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga dalam mencapai swasembada pangan.
“Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah,” tegas Mentan Amran.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.
“Kementan terus memproritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahan pangan dalam negeri,” ujarnya.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan),Inneke Kusumawaty, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dalam pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung sektor pertanian.
Kapuslatan juga menjelaskan bahwa dengan menghubungkan data P4S yang tersebar di berbagai wilayah dengan platform digital, petani dapat lebih mudah mengakses informasi tentang teknik pertanian terbaru, akses pelatihan dan pengembangan keterampilan.
“Sosialisasi ini juga bertujuan untuk menggugah kesadaran dan membangun pemahaman di kalangan pengelola P4S mengenai potensi besar dari teknologi dalam meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Perlidungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Leli Nuryati, juga turut menyampaikan tentang pengelolaan perlindungan dan pendafataran varietas tanaman serta pelayanan perizinan pertanian.
Melalui pemaparan materinya, Leli menjelaskan proses yang harus dilakukan oleh P4S dalam melakukan pendaftaran perizinan untuk produk pertanian yang dihasilkan, menguraikan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh petani/kelompok tani/P4S untuk mendapatkan izin resmi atas produk pertaniannya, serta manfaat dari pendaftaran tersebut untuk memastikan produk pertanian memenuhi standar yang ditetapkan dan dapat dipasarkan secara legal.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pengelola P4S tentang pentingnya kepatuhan terhadap peraturan perizinan di sektor pertanian demi kelancaran distribusi produk dan peningkatan daya saing pasar,”tutur Leli. Astutiningsih/ Uli Mahendra*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com