Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Dukung Ketahanan Pangan, Karawang Capai Target Tanam 3.200 Hektar

Yeniartha
Oct 20, 2024

Program Percepatan Area Tanam (PAT) melalui pompanisasi di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat menunjukkan hasil yang memuaskan. Target luas lahan tanam dan irigasi berhasil tercapai 100%, seiring dengan distribusi dan pemanfaatan pompa air yang maksimal. Program ini menargetkan potensi luas lahan seluas 2.895 hektar yang membutuhkan dukungan pompanisasi, dan hingga hari ini, seluruh lahan telah berhasil terairi sesuai target.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program pompanisasi yang saat ini dijalankan bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.

“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” tegas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, berharap agar babinsa dan penyuluh dapat melakukan optimalisasi pompanisasi.

“Kita harus kerja keras karena masih ada daerah yang kekeringan, sehingga membutuhkan pompa. Rekan Babinsa bisa mengimplementasikan dengan baik, bisa menguasai filosofi penggunaan pompa, bagaimana melakukan perawatan dan juga modifikasi sehingga bisa dioptimalkan dengan pompa tersebut,” urai Santi saat memberikan arahannya pada pembukaan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi bagi babinsa pada 8/10/2024 lalu.

Kementerian Pertanian melalui beberapa UPT dibawah BPPSDMP selama dua minggu terakhir ini tengah menggelar pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi bagi babinsa. Dimana tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman teknis peserta dalam pengoperasian pompa, pemeliharaan rutin, serta penanganan perbaikan yang diperlukan, teknik pendampingan dan komunikasi efektif. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam merancang strategi implementasi pompanisasi yang efektif dan berkelanjutan, melaksanakan teknik pendampingan dan komunikasi efektik dengan baik dan benar di wilayah tugas masing-masing.

Sementara itu, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menyampaikan pentingnya peran Babinsa dan pendamping lapangan dalam memastikan implementasi pompanisasi berjalan dengan baik.

“Para pendamping lapangan dan Babinsa adalah ujung tombak dalam mengawal program pemerintah di bidang pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya air,” ungkap Nurul.

Dalam rangka mendukung program ini, sebanyak 77 unit pompa baru telah didistribusikan kepada kelompok tani (Poktan) hingga 22 Juni 2024. Pompa tersebut terdiri dari berbagai ukuran, yaitu 3 inci, 4 inci, dan 6 inci, yang berasal dari bantuan reguler sebanyak 57 unit dan 20 unit dari Universitas Pertahanan (Unhan). Selain itu, pompa existing sebanyak 24 unit juga turut mendukung proses percepatan tanam ini.

Hasil konkret dari program ini adalah capaian target luas tanam sebesar 3.200 hektar yang sudah tercapai 100%. Selain itu, target irigasi lahan seluas 2.895 hektar juga telah berhasil dicapai, sehingga seluruh lahan tadah hujan yang berada di bawah program ini dapat ditanami.

Selain fokus pada sawah irigasi, program PAT juga menargetkan penanaman padi gogo pada lahan seluas 34 hektar. Menariknya, hingga hari ini, realisasi tanam padi gogo telah mencapai 70 hektar, melebihi target awal sebesar 200%. Namun, saat ini lahan padi gogo memasuki masa kosong akibat ketiadaan air.

Di Kabupaten Karawang, pompanisasi didukung oleh berbagai sumber daya, di antaranya sebanyak 130 unit pompa yang merupakan bagian dari Brigade Alsintan Kodim Karawang telah dipinjamkan kepada Poktan. Hingga saat ini, seluruh unit tersebut masih digunakan oleh kelompok tani. Brigade Dinas Pertanian Karawang juga mendukung dengan 20 unit pompa, yang semuanya telah dipinjamkan dan masih dalam pemakaian oleh Poktan.

Dengan luas lahan baku sawah di Karawang mencapai 101.443 hektar, dan lahan tadah hujan seluas 2.895 hektar, program PAT bertujuan untuk mengoptimalkan lahan yang dapat ditanami padi seluas 2.475 hektar. Sebagian besar lahan tadah hujan yang menggunakan pompa existing telah berhasil ditanami, sehingga mendukung produksi pangan daerah Karawang.

Program ini mencerminkan sinergi yang baik antara pemerintah, petani, dan institusi terkait dalam mempercepat penanaman serta memastikan keberlanjutan produksi pangan di Kabupaten Karawang. Dengan adanya dukungan penuh dari pompa baru dan existing, diharapkan percepatan tanam dapat terus berjalan dengan optimal.

Diterbitkan di swadayaonline.com

Similar Post