Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Penyuluh Kota Kediri Lakukan Monitoring Lahan Jagung

Najia
Dec 09, 2025

Sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional dan peningkatan produktivitas pertanian, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kota Kediri, terus memperkuat pendampingan ke petani secara rutin dengan melakukan monitoring langsung terhadap pertumbuhan tanaman jagung milik petani di wilayah binaannya. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan nyata bagi ketahanan pangan nasional.

Kegiatan monitoring kali ini dilakukan di lahan jagung milik Arif Santoso, tepatnya lingkungan Cakarsi, Kelurahan Tosaren, Kota Kediri. Lahan jagung seluas ± 0,35 hektar tersebut ditanami varietas “exotic”. Menurut Agus Fatony Tohari, selaku PPL yang mendampingi petani di Kelurahan Tosaren pemantauan dilakukan tidak semata-mata mengecek pertumbuhan tanaman, tetapi juga sebagai bentuk pendampingan dan edukasi langsung bagi petani.

“Dengan pendampingan intensif dan monitoring di lapangan, kami berharap tanaman tumbuh sehat, potensi panen maksimal, petani dapat menerapkan praktik budidaya yang lebih baik, dan ujungnya pendapatan juga meningkat,” kata Agus.

Dalam pendampingan Selasa (9/12/2025), PPL Kelurahan Tosaren memberikan bimbingan teknis kepada petani mengenai praktik budidaya mulai dari penjarangan, pemupukan, penyiangan, hingga pembubunan. Monitoring secara langsung juga memungkinkan deteksi dini terhadap potensi gangguan hama atau penyakit tanaman, sehingga risiko penurunan hasil panen yang mengakibatkan kerugian bisa diminimalisir.

Saat ini hasil panen jagung dari lahan Arif Santoso, dipasarkan secara grosir dengan harga jual sekitar Rp 5.000 per kilogram. Monitoring tidak hanya dilakukan saat budidaya saja tetapi juga pada saat panen. Hal ini diharapkan dapat membantu petani mendapatkan hasil yang layak, juga untuk memastikan ketersediaan pasokan jagung di pasar lokal tetap stabil sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat daerah.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa pendampingan intensif oleh penyuluh di tingkat lokal merupakan tulang punggung keberhasilan program swasembada pangan. Ia juga menegaskan bahwa komitmen untuk memperkuat produksi pangan tidak cukup hanya dengan perencanaan di pusat, melainkan harus ditindaklanjuti hingga ke level petani di desa dan kota.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa kehadiran penyuluh yang aktif dan profesional di lapangan merupakan bagian dari strategi percepatan swasembada pangan. Ia menegaskan bahwa dengan penyuluh yang didayagunakan secara optimal, pendampingan kepada petani bisa jauh lebih efektif.

Similar Post