Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Harapan Baru Petani Jagung di Gresik, Melalui Demplot Pupuk Non Subsidi

Najia
Dec 14, 2025

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Desa Bringkang Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Jagung lebih mudah dibudidayakan karena tidak membutuhkan banyak air dan dapat tumbuh di lahan kering asalkan terdapat kandungan air meski tidak melimpah. Kegiatan tanam jagung demplot pupuk non subsidi mulai dilaksanakan di Desa Bringkang ini didampingi langsung oleh penyuluh pertanian desa setempat yakni, Rochani dan Suminah yang selama ini aktif mendorong petani mengadopsi teknologi budidaya modern.

Demplot yang diluncurkan ini memiliki luas 0,5 hektare, merupakan dukungan dari Pupuk Indonesia sebagai bagian dari program percontohan pemupukan berimbang di tingkat petani. Lahan demplot dipilih karena kondisi tanahnya yang mendukung pertumbuhan jagung secara optimal. Beberapa fasilitas demplot yang diberikan oleh Pupuk Indonesia antara lain pupuk Petroganik dengan dosis 220 kg, Phonska Plus 150 kg, dan Nitrea 150 kg. Melalui kegiatan demplot, Pupuk Indonesia melakukan pendampingan dan sosialisasi serta dilakukan uji tanah calon lahan demplot. Fasilitas lain dari Pupuk Indonesia adalah subsidi biaya pestisida yang dikeluarkan petani dalam pengendalian OPT jagung.

Rochani selaku penyuluh pertanian menjelaskan bahwa demplot ini bertujuan menunjukkan efektivitas pupuk non subsidi pupuk Indonesia dalam meningkatkan produktivitas jagung, terutama di tengah dinamika ketersediaan pupuk subsidi. Ia menegaskan bahwa demplot ini diharapkan memberikan bukti nyata bagi petani tentang hasil tanam yang optimal jika pemupukan dilakukan dengan dosis, waktu, dan teknik yang tepat serta petani dapat termotivasi untuk menerapkan pemupukan berimbang di lahan mereka sendiri.

Tanam perdana dilakukan secara gotong royong melibatkan anggota Gapoktan Bringkang, mulai dari pemupukan dasar dan penanaman benih dengan cara ditugal sejak 10-12 Desember 2025. Pupuk yang digunakan dalam demplot ini merupakan formulasi unggulan dari Pupuk Indonesia yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman jagung secara seimbang.

Menurut anggota kelompok tani, Wakhidul Kohar, pendampingan intensif yang diberikan oleh penyuluh dan dukungan pupuk dari Pupuk Indonesia melalui demplot ini membuatnya belajar lebih jelas tentang pemupukan yang tepat.

”Jika hasilnya ini memuaskan, saya dan semua petani jagung tidak lagi terpaku pada keterbatasan pupuk bersubsidi. Apalagi harga jagung yang cenderung stabil ditambah lagi adanya jaminan HPP jagung yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp.5.500,-/kg pada awal 2025 melalui penyerapan oleh Bulog menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menanam,”harap Kohar.

Dukungan dari Pupuk Indonesia juga mendapat apresiasi luas dari petani karena memberikan contoh nyata praktik pemupukan yang efektif dan dapat ditiru. Wakhidul Kohar menambahkan bahwa ia optimis hasil panen dari demplot ini akan menunjukkan perbedaan signifikan dibanding pola pemupukan lama yang kurang terukur.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya mempercepat berbagai program strategis seperti peningkatan produksi, perluasan tanam, bantuan saprodi, hingga penguatan alsintan. Namun, ia kembali mengingatkan bahwa seluruh kebijakan tersebut hanya bisa memberikan dampak nyata jika PPL hadir aktif mendampingi petani.

“Semua program ini tidak ada artinya kalau penyuluh tidak turun langsung. Kalian adalah perpanjangan tangan pemerintah khususnya Kementerian Pertanian di lapangan. Keberhasilan program dan kesejahteraan petani sangat ditentukan oleh integritas dan kecepatan para PPL dilapangan,” tambah Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya fungsi koordinatif dan kolaboratif yang dijalankan oleh penyuluh. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada kecepatan aksi di lapangan.

“Setiap penyuluh memiliki peran strategis bukan hanya dalam mendampingi petani, tetapi juga menjadi penghubung langsung antara kebijakan pusat dan implementasi teknis,” jelas Santi.

Similar Post