MERAUKE – Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan, dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan baru saja usia menyelenggarakan pelatihan budidaya padi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan pada 11-15 November 2024 sebagai respons atas permintaan petani Orang Asli Papua (OAP).
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia OAP agar mampu mengelola budidaya padi dengan lebih baik, modern, dan berkelanjutan. Dengan potensi lahan pertanian yang mencapai 40 ribu hektar dan rencana perluasan hingga 50 ribu hektar, peningkatan kemampuan petani menjadi langkah strategis dalam mendukung optimalisasi lahan pertanian di Merauke, untuk mewujudkan swasembada pangan.
Kegiatan ini sejalan dengan Program Optimalisasi Lahan yang bertujuan mengubah lahan tidak produktif menjadi sumber penghasilan berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pelatihan ini, para petani OAP diharapkan dapat mengelola lahan mereka dengan teknik-teknik modern yang telah diajarkan, sehingga mereka tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Presiden Prabowo Subianto, dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa percepatan swasembada pangan adalah prioritas nasional. Ia menekankan pentingnya Indonesia untuk menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik dan bahkan menjadi eksportir utama di pasar internasional.
Sementara itu untuk mewujudkan arahan Presiden, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman gerak cepat dengan menyoroti Kabupaten Merauke sebagai salah satu daerah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan. Menurutnya, dukungan berupa teknologi modern, pendampingan intensif, dan pelatihan adalah kunci dalam mengoptimalkan potensi besar di wilayah ini.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia sebagai fondasi utama pertanian yang berkelanjutan.
Ia menyebut bahwa pelatihan seperti ini menjadi langkah awal dalam menciptakan petani-petani yang tangguh, berpengetahuan, dan mampu mengelola lahan secara optimal.
“Dengan pengetahuan tentang pemupukan spesifik lokasi dan pengendalian hama serta penyakit, para petani diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian mereka,” jelas Santi.
Kerja sama erat antara BBPP Ketindan dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke turut menjadi kunci keberhasilan pelatihan ini. Para peserta pelatihan tidak hanya ditargetkan untuk menjadi petani yang terampil, tetapi juga pelopor perubahan di komunitas mereka. Dengan berbagi ilmu dan pengalaman kepada petani lain, diharapkan terbentuk jaringan petani yang solid, berpengetahuan, dan berdaya saing tinggi.
Dengan semangat kerja keras dan kolaborasi, Kabupaten Merauke diharapkan mampu menjelma menjadi lumbung pangan utama yang mandiri dan berkelanjutan. Program ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk mendukung swasembada pangan Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Pelatihan dirancang secara komprehensif dengan materi yang mencakup berbagai aspek penting dalam budidaya padi. Para peserta mempelajari teknik persiapan lahan, pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, teknik penanaman, serta pengelolaan panen dan pascapanen. Tidak hanya itu, materi khusus seperti pemupukan spesifik lokasi dan pengendalian hama serta penyakit terpadu juga diberikan untuk memastikan para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen secara optimal. Pemupukan spesifik lokasi menitikberatkan pada penggunaan pupuk berdasarkan kebutuhan nutrisi tanah di tiap wilayah, sehingga efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk dapat dimaksimalkan.
Sementara itu, teknik pengendalian hama dan penyakit terpadu mengajarkan peserta untuk mengelola ancaman pada tanaman padi dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Nurhadi/Yeniarta
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com