Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada 15-17 September 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi kegiatan Brigade Pangan sebagai upaya mendukung program swasembada pangan nasional.
Dalam agenda tersebut, Tim Balai Besar Pustaka melakukan diskusi intensif bersama jajaran widyaiswara dan tenaga ahli BBPP Ketindan. Dimana salah satu pembahasan utama adalah strategi penguatan peran Brigade Pangan sebagai garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan produksi pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, bahwa melalui Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.
“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa, tujuan Brigade Pangan Pertanian antara lain meningkatkan produksi pangan dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna dan berkelanjutan.
Salah satu pakar atau expert dari BBPP Ketindan yang telah berpengalaman dalam pengembangan kelembagaan petani dan program Brigade Pangan (BP), Ahmad Dedy Syathori, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari petani, penyuluh, hingga pemerintah daerah.
“Brigade Pangan tidak hanya sekadar program, tetapi sebuah gerakan yang harus hidup ditengah masyarakat. Kita perlu memastikan bahwa petani mendapatkan pendampingan, teknologi tepat guna, serta akses pasar agar produksi mereka meningkat dan berkelanjutan,” ujar Dedy.
Menurutnya, strategi utama dalam aktivitas BP meliputi tiga langkah penting yaitu pemetaan potensi daerah untuk menentukan komoditas unggulan, pendampingan teknis intensif kepada kelompok tani agar lebih produktif, dan penguatan jaringan pemasaran sehingga hasil panen petani memiliki nilai tambah dan daya saing.
Dedy juga membagikan pengalamannya mendampingi di berbagai daerah dalam menjalankan strategi Brigade Pangan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh keterlibatan aktif petani dan dukungan penuh pemerintah.
“Jika kita konsisten, Indonesia bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga menjadi pemain penting dalam ketahanan pangan global,” tambahnya.
Setelah diskusi di BBPP Ketindan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Kabupaten Jombang. Tim Balai Besar Pustaka bersama BBPP Ketindan meninjau langsung aktivitas petani yang menjadi mitra Brigade Pangan di wilayah tersebut.
Di Jombang, rombongan melihat bagaimana BP Maju Jaya di Kecamatan Gudo, BP Maju Jaya yang memanfaatkan sistem irigasi sederhana, penggunaan varietas unggul, serta pola tanam yang adaptif terhadap iklim. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa program BP dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan produktivitas pertanian.
Kehadiran Koordinator Wilayah (Korwil) BPP Gudo, Yulianto, turut memberikan perspektif lapangan mengenai peran penting brigade pangan. Ia menuturkan bahwa program ini membawa dampak positif langsung bagi petani di Gudo.
“Brigade Pangan menjadi energi baru bagi petani di wilayah kami. Mereka merasa lebih diperhatikan, lebih bersemangat, karena ada pendampingan langsung terkait teknologi, permodalan, hingga pemasaran,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa salah satu tantangan di tingkat lapangan adalah konsistensi petani dalam menerapkan teknologi yang dianjurkan. Oleh karena itu, peran penyuluh dan brigade pangan sangat vital untuk menjaga kesinambungan program.
Kunjungan Tim Balai Besar Pustaka ini diharapkan memperkuat jejaring kerjasama dengan BBPP Ketindan dan daerah-daerah mitra. Ke depan, kolaborasi ini akan difokuskan pada diseminasi informasi, pendampingan teknis, dan penguatan kelembagaan petani di berbagai wilayah. Dengan langkah strategis tersebut, kegiatan Brigade Pangan diyakini dapat menjadi motor penggerak menuju swasembada pangan Indonesia yang berkelanjutan.