Sejumlah pejabat dari Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Negara Timor Leste didampingi oleh Tim dari Universitas Brawijaya melaksanakan kunjungan kerja ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada 20-21 Juni 2024.
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Direktur Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian, Kepala Departemen Manajemen Pusat Pelatihan Pertanian, Kepala Departemen Pelatihan Penyuluh Pertanian, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Natarbora, Staf Senior (Widyaiswara), dan Kepala Program Double Degree dan mahasiswa asing Universitas Brawijaya Malang.
Direktur Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian, Januario Marcal, mengatakan, bahwa tujuan kunjungan dari Timor Leste ini antara lain mempelajari sistem pelatihan dan sertifikasi bagi penyuluh pertanian, mempelajari penyusunan dan pengembangan kurikulum pelatihan, mempelajari sistem pembinaan bagi alumni pelatihan, dan mempelajari manajemen pengelolaan P4S serta peningkatan jumlah dan kompetensi petani muda/milenial.
“Sejak tahun 2013, kami telah bekerjasama dengan Universitas Brawijaya, dan baru kali ini kami mengetahui tentang BBPP Ketindan sebagai instansi dibawah Kementerian Pertanian. Kami tertarik dengan pengembangan sistem pelatihan dan manajemen pengelolaan pelatihan serta pembinaan petani di BBPP Ketindan,” terang Januario.
Ia menambahkan bahwa kondisi pertanian di Timor Leste sebagai berikut mengalami tantangan dalam regenerasi petani, rerata usia petani saat ini 40-50 tahun. Penyuluh terbagi menjadi tiga level yakni penyuluh tingkat desa, level senior tingkat kecamatan, dan level coordinator di tingkat kabupaten.
“Setiap desa memiliki 1 orang penyuluh. Dari total 452 desa, hanya ada 317 penyuluh pertanian yang terdiri dari 75% penyuluh lulusan sekolah penyuluh pertanian (setara dengan SMA/SLTA) dan 25% penyuluh lulusan S1,”imbuh Januario.
Sebagai UPT Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), BBPP Ketindan sangat berterimakasih atas kepercayaan dari Timor Leste sebagai tempat kunjungan.
Terpisah, Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa sudah sepatutnya SDM pertanian bergerak bersama untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.
“BPPSDMP, memiliki tiga pilar yakni pelatihan, pendidikan dan penyuluhan. Ketiganya mendukung program Kementerian Pertanian dan meningkatkan kesejahteraan pertanian serta menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat. Kita kembalikan mindset, tujuan kita yakni peningkatan SDM pertanian untuk menggenjot produktivitas dan produksi pertanian,” kata Ded.
Dalam pertemuan tersebut, tim BBPP Ketindan yang diwakili oleh Ketua Tim Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelatihan, Tuban, dan Ketua Tim Kerja Program dan Kerjasama, Musdalipah, memberikan penjelasan dan gambaran mengenai sistem sertifikasi di Indonesia, penyusunan dan perencanaan pelatihan bagi aparatur dan non aparatur pertanian, teknis pelatihan di bidang pertanian, serta penyusunan kurikulum pelatihan.
Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, Tim Timor Leste menyampaikan keinginannya untuk bekerjasama dengan BBPP Ketindan, seperti pelatihan bagi penyuluh pertanian atau Training of Trainers (ToT). Terkait hal ini, tim BBPP Ketindan juga menjelaskan mengenai prosedur kerjasama internasional yaitu harus melalui Biro Kerjasama Luar Negeri dan Sekretariat BPPSDMP. Proses administrasi kerjasama internasional seperti ini membutuhkan waktu sehingga tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com