Peningkatan sumber daya manusia pertanian (SDM) pertanian melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, bimbingan teknis (bimtek), permagangan, sangat penting dilakukan di tengah era 4.0. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pengembangan Kelembagan Petani bagi Petugas. Kegiatan dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan sinergitas petani dengan Distanbun Kabupaten Kediri dalam pertanian menerapkan pertanian berkelajutan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis, maupun sertifikasi profesi, salah satunya untuk penyuluh dan petani.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi seringkali mengatakan dalam arahannya terkait pentingnya peningkatan SDM.
“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ujar Dedi.
Pelatihan yang diikuti 50 orang penyuluh pertanian ini, dibuka secara resmi oleh Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, yang didampingi oleh Kepala Distabun atau yang diwakili oleh Kepala Bidang Prasarana Pertanian, dan Sub Koordinator Penyuluhan.
Dalam sambutannya, Kepala BBPP Ketindan, mengatakan, sebagai ASN harus menerapkan nilai-nilai core value ASN Ber-AKHLAK agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada petani dan mendukung kesuksesan program yang di canagnkan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kediri.
A.S. Adi, selaku Kepala Bidang Pasarana Pertanian mengemukakan ada enam prioritas Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri yaitu pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan, pengembangan kawasan agropolitan sesuai kulture wilayah, revitalisasi pertanian, pengembangan pola kemitraan intiplasma yang berorientasi pasar, pengembangan smart farming melalui pemanfaatan inovasi teknologi desa inovasi tani organik (dito), optimalisasi lahan kurang produktif.
Sementara itu, Wahyu S, sebagai salah satu peserta pelatihan mengatakan pelatihan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas petugas lapangan dalam hal ini penyuluh pertanian lingkup Distabun Kediri.
“Jangan sampai petugas tidak mengetahui masalah yang dihadapi oleh petani binaannya. Penyuluh juga harus tahu upaya pemecahan masalahnya yang dikaitkan dengan aturan yang berlaku serta upaya mendorong atau mengarahkan petani kedalam prioritas program dinas,” kata Wahyu. ISDT/YNI
Berita terbit di Swadayaonline