Sebanyak 35 petani milenial yang tergabung dalam 7 Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Sumenep mengikuti pelatihan Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP) yang dilaksanakan selama tiga hari mulai 1 s.d 3 Desember 2025 di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep.
Pelatihan ini merupakan Kerjasama antara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan yang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para Brigade Pangan dalam manajemen BP meliputi administrasi pengelolaan BP, teknis pengenalan, pengoperasian dan perawatan alsintan serta didukung dengan analisa usahatani dan literasi keuangan.
Kegiatan Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode orang dewasa (andragogi), melalui ceramah, diskusi kelompok, pemecahan masalah dan praktik dengan pola pelatihan 2 hari klasikal dan 1 hari praktik di Brigade Pangan “Rajawali Sumekar” Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Brigade Pangan akan terus diperkuat sebagai garda terdepan modernisasi pertanian. Program Brigade Pangan merupakan bagian dari strategi akselerasi swasembada pangan nasional, sekaligus upaya konkret dalam meregenerasi petani di tengah tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global.
“Program ini dirancang untuk mendorong pertanian berbasis bisnis dan teknologi yang dikelola oleh generasi muda,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa keberhasilan Brigade Pangan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
“Pelatihan peningkatan kompetensi brigade pangan adalah kunci SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan inovatif sehingga pertanian maju dan modern menciptakan pertanian yang berkelanjutan,” ujar Santi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid juga menuturkan bahwa Brigade Pangan merupakan ujung tombak dalam ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan.
“Saya harapkan para Brigade Pangan yang anggotanya para petani milenial dapat menigkatkan kompetensi dengan adanya pelatihan ini sehingga menjadi BP yang kreatif, inovatif dan bekerja secara cerdas dalam pengelolaan pertanian yang berteknologi modern,” harap Rasyid kepada semua peserta pelatihan.
