Peran perempuan dalam pembangunan pertanian dinilai sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan, lantaran perempuan dianggap dapat melakukan kegiatan untuk meningkatkan taraf ekonomi pertanian dan menjaga ketahanan pangan seperti dalam mengupayakan diversifikasi pangan dengan mengonsumsi pangan lokal sekaligus menyediakan pangan untuk konsumsi.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, termasuk keamanannya dan pemenuhan gizi serta kesehatan keluarga di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam suatu kesempatan, mengatakan bahwa saat ini ketersediaan pangan seperti sayur-mayur, telur, dan daging ayam dalam keadaan yang melimpah bahkan swasembada. Sehingga siap mendukung program makan siang gratis dan bergizi yang diusung pemerintahan baru 2024-2029.
"Harapan kami adalah pangan bergizi. Pangan bergizi di situ komponen di dalamnya adalah sayur, itu kita tidak impor, telur kita swasembada, daging ayam kita swasembada, ikan melimpah," kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus pemerintah melalui agenda pembangunan nasional 2020-2024 dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.
Disebutkan, perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga. Di tangan seorang perempuanlah keputusan diambil, dalam hal memilih bahan pangan dan mengolahnya secara sehat.
"Hal ini menjadi penting karena kesalahan dalam proses pengolahan dan penyiapan bahan pangan pada tingkat rumah tangga akan menyebabkan menurunnya kuantitas dan kualitas gizi keluarga yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas ketahanan pangan," ujar Santi.
Ketua Paguyuban Keluarga Besar Ibu-Ibu di Lingkungan Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur, Lisa Sabrina Baju Trihaksono beserta rombongan sebanyak 50 orang dari Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas PRKP dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur melaksanakan kunjungan edukasi pertanian bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Kamis (14/8/2024).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan tentang tahapan penanaman cabai dan sayur di pekarangan, Smart Greenhouse (SGH), beserta informasi lain terkait pertanian yang dilaksanakan di BBPP Ketindan.
Hal ini seperti disampaikan oleh Lisa Sabrina, Ketua Paguyuban Keluarga Besar Ibu-Ibu di Lingkungan Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur saat menyampaikan maksud dan tujuan.
“Kedatangan kami, ingin menambah wawasan, ilmu, informasi serta pengetahuan yg meliputi berbagai informasi di bidang pertanian, mulai budidaya sampai dengan pengolahan hasil dan pemasaran, agar kita bisa bermanfaat bagi kita sendiri maupun bagi ligkungan sekitar,” jelas Lisa.
Dalam kunjungannya, Ketua Kelompok Substansi Penyelenggara Pelatihan, Tuban, yang mewakili Kepala BBPP Ketindan menerima dan menyambut baik rombongan untuk belajar di BBPP Ketindan.
Dalam sambutannya, Tuban menjelaskan, ibu adalah sosok yang memberikan suasana yang sangat luar biasa, baik dalam lingkungan keluarga, institusi, maupun dalam lingkungan berbangsa dan bernegara.
“Kami mengapresiasi ibu-ibu Pekerjaan Umum yang kemudian menginisiasi ibu-ibu untuk dukungan ditambah wawasannya, pengetahuan, keterampilannya yang akan berdampak kepada keluarga, apalagi sampai institusi,” jelas Tuban.
Ia juga berharap melalui kegiatan ini tidak hanya mendorong tumbuhnya kelompok tetapi individu perempuan menjadi bagian penting dalam pemanfaatan pekarangan. Arahnya adalah penyediaan konsumsi keluarga untuk ketahanan pangan rumah tangga.
“Era sekarang adalah era yang sangat luar biasa terkait ketahanan pangan. Kalau basis di rumah tangga sudah disiapkan, ketahanan pangan di masing-masing rumah tangga ada, akan berdampak kepada lingkungan, yang akhirnya meningkatkan dan menguatkan ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Setelah dilaksanakan penerimaan, semua peserta mendapatkan materi tentang budidaya tanaman cabai dan sayur di pekarangan. Selain itu peserta juga mendapatkan tambahan pengetahuan tentang smart greenhouse (SGH) kerjasama Indonesia dan Korea Selatan dengan mengunjungi SGH tomat sambil berdiskusi bersama penanggungjawab SGH.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com