MALANG- Pelatihan merupakan sarana meningkatkan kemampuan SDM dalam mendukung pekerjaan yang sedang digeluti. Hal ini berlaju juga pada bidang pertanian, dengan adanya pelatihan maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan daya saing SDM.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya usahatani.
“Kementan terus mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usahatani. Pemerintah berkomitmen menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan,” kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menuturkan, bahwa SDM memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian, karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Berdasarkan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu UPT Kementerian Pertanian yang berada di bawah BPPSDMP senantiasa melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM pertanian melalui pelatihan.
Sebagai upaya untuk memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memecahkan permasalahan di lapangan dalam melakukan budidaya tembakau yang baik dan benar, BBPP Ketindan menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Tembakau bagi Petani.Angkatan dua angkatan. Pelatihan digelar selama 3 hari, Angkatan I 3-5 September 2024, dan dilanjutkan Angkatan II 10-12 September 2024, yang diikuti masing-masing 35 petani dari Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam rangka mengenali sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam melaksanakan budidaya tembakau.
Kegiatan Pelatihan Pengolahan dilaksanakan dengan menggunakan metode orang dewasa (andragogi), melalui ceramah, diskusi kelompok, pemecahan masalah dan praktek.
Sebagai komoditas yang bernilai ekonomis dan sosial yang tinggi, hasil tembakau berkontribusi besar dalam menunjang pendapatan petani dan pendapatan pemerintah daerah, serta pada industri/jasa terkait. Peranan tembakau terhadap kontribusi pada total pendapatan petani mencapai 70% sehingga hasil jualnya sangat diharapkan oleh para petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Tembakau yang mempunyai karakteristik semi aromatik dengan kadar nikotin sedang sangat dibutuhkan oleh industri rokok keretek. Sebagai bahan baku racikan rokok keretek, dinamika perkembangan areal tanam tembakau tentunya sangat dipengaruhi oleh kebutuhan industri rokok keretek.
Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, menjelaskan, bahwa kebutuhan industri rokok akan tembakau sulit diproyeksikan, mengingat masing-masing industri rokok mempunyai komposisi racikan yang berbeda.
“Yang pasti, industri rokok membutuhkan tembakau yang bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya, sebagai konsekuensi daripada Peraturan Pemerintah No 109 tahun 2012) yang terkait dengan peningkatan mutu bahan baku industri hasil tembakau,” jelas Nurul.
Ia juga menambahkan, pasokan tembakau bermutu tinggi tentunya harus terjamin kontinuitasnya, sehingga peningkatan produksi tembakau yang bermutu tinggi harus terus dilakukan. Peluang untuk meningkatkan produksi tembakau madura bermutu tinggi sangat besar.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan teknis dan sikap para petani dalam mutu budidaya tembakau di Kabupaten Mojokerto,”pungkas Nurul.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com