Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Kementan Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Melalui Sertifikasi Kompetensi

Yeniartha
Aug 30, 2025

Yogyakarta – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang (Yoma) menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi mahasiswa, berlangsung selama empat hari pada 25–28 Agustus 2025. Sertifikasi ini mencakup dua bidang, yakni Pelaksana Produksi Benih bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Benih serta Fasilitator Pertanian Organik bagi mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, juga terbuka untuk peserta dari luar mahasiswa.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Polbangtan Yoma, R. Hermawan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keseriusan, kedisiplinan, semangat, serta kesehatan fisik dan mental para peserta. Hermawan juga mengingatkan agar peserta mengikuti arahan asesor dan panitia demi kelancaran dan keberhasilan sertifikasi.

“Langkah ini adalah upaya Kementerian Pertanian untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang kompeten, produktif, dan berdaya saing melalui perguruan tinggi vokasi. Dengan sertifikasi kompetensi, lulusan diharapkan memiliki bekal memadai untuk menghadapi dunia kerja,” ungkap Hermawan.

Senada dengan itu, Kepala LSP Pertanian Kementan, Eka H., menegaskan bahwa tujuan program sertifikasi adalah menciptakan SDM berkompeten, menyiapkan lulusan siap kerja, dan berdaya saing tinggi di bidang pertanian.

“Selain mahasiswa selaku asesi yang dituntut meningkatkan kompetensi, asesor pun harus profesional dan terus mengembangkan keahliannya,” ujarnya dalam sambutan pembukaan melalui zoom meeting.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya peran pendidikan vokasi pertanian dalam mencetak generasi unggul.

“Pertanian dapat digarap dengan cara-cara kekinian, namun harus didukung oleh SDM yang memadai. Polbangtan menjadi ujung tombak dalam menghasilkan SDM yang kompeten,” kata Mentan.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Ia menyebut bahwa pembangunan pertanian berada di tangan generasi muda.

“Mahasiswa Polbangtan adalah kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa,” jelasnya.

Salah satu asesor, Djoko Sumianto dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, berharap mahasiswa peserta sertifikasi dapat mengikuti seluruh tahapan dengan sungguh-sungguh.

“Sertifikat kompetensi merupakan standar mutu yang berlaku di dunia kerja dan membuka peluang karier lebih baik, melengkapi ijazah yang diperoleh saat lulus dari Polbangtan Yoma,” jelasnya.

Dengan adanya sertifikasi ini, Polbangtan Yoma menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan vokasi pertanian yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki bukti kompetensi yang diakui secara nasional, siap menghadapi tantangan dunia kerja, serta mendukung terwujudnya pertanian modern dan berdaya saing. Djoko Sumianto*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post