MALANG – Ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi banyak negara ditengah tantangan global yang semakin kompleks, termasuk Indonesia. Presiden RI, Prabowo Subianto, menyerukan bahwa swasembada pangan merupakan prioritas utama yang harus disiapkan bangsa Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menerima Kunjungan Studi Tiru Pengenalan Teknologi Tepat Guna Pertanian Bagi Gapoktan dan Petani Penggarap Sawah Desa Jemirahan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Jumat (8/11/2024).
Sebanyak 48 petani penggarap sawah Desa Jemirahan didampingi oleh Camat Jabon, Kepala Desa Jemirahan, BABINKAMTIBMAS Desa Jemirahan dan Penyuluh Pendamping Desa Jemirahan.
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan di bidang pengelolaan budidaya pertanian khususnya petani sawah (komoditas padi), sehingga bisa meningkatkan hasil panen atau hasil produksi.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang terus mendorong mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden.
“Untuk mewujudkan swasembada pangan terdiri dari enam program. Program yang akan dilakukan Kementerian Pertanian untuk mendukung swasembada pangan adalah program peningkatan produksi padi, jagung, susu, dan daging sapi; optimalisasi lahan dan cetak sawah; penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk subsidi, serta program pertanian modern melalui petani milenial,” kata Mentan Amran.
Senada dengan arahan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyebutkan untuk mencapai target swasembada pangan kita insan pertanian harus selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan baik. Berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian terus dilakukan.
“Kegiatan ini memiliki tujuan diantaranya untuk mengetahui potensi dan kendala dalam pemanfaatan alsintan, meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan pendapatan petani serta dapat mendorong pengembangan usaha tani“ tutur Santi.
Kunjungan studi tiru diterima oleh Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariah, didampingi oleh Widyaiswara BBPP Ketindan. Dalam sambutan, Kepala BBPP menyampaikan bahwa program inisiatif Kementerian Pertanian untuk memperluas lahan produktif padi dengan mengintegrasikan sub sektor terkait mewujudkan Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia.
Salah satu implementasi kegiatan dalam meningkatkan produksi yaitu dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai ujung tombak pelaku pembangunan pertanian seperti yang dilakukan oleh kelompok tani Desa Jemirahan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo ini.
Melalui kunjungan ini, Nurul berharap semua peserta dapat meningkatkan pengetahuan budidaya padi sehingga bisa meningkatkan hasil panen atau hasil produksi. Sehingga secara tidak langsung mendukung program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
“Kunjungan studi tiru teknologi tepat guna pertanian bagi petani Desa Jemirahan merupakan langkah tepat Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan kompetensi teknis petani dalam mengelola usaha dan meningkatkan kapasitas usahanya, memperbaiki cara pandang dan berpikir dalam upaya mendinamisasikan sektor pertanian di wilayahnya serta mendorong jejaring usaha agribisnis,” tutur Djoko Sumianto salah satu Widyaiswara BBPP Ketindan. Djoko Sumianto/Yeniarta
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com