Dalam rangka menguatkan dan mengokohkan peran Indonesia di kancah internasional, Kementerian Pertanian gencar menawarkan kerjasama strategis di bidang pertanian terutama ke negara-negara yang kurang berkembang. Peluang ini yang diambil oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai salah satu “Center of Excellence” UPT Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Dalam “The Sixth Dialogue of the Technical Cooperation Agencies of IsDB Member Countries” yang diselenggarakan oleh Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) Indonesia bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan Palestinian International Cooperation Agency (PICA), pada 7-8 Oktober 2025 di Hotel Borobudur – Jakarta, BBPP Ketindan berpartisipasi aktif dengan memamerkan produk-produk inovasinya dan layanan melalui pelatihan kerjasama internasional yang telah diselenggarakan oleh BBPP Ketindan.
Pada kesempatan ini, sebanyak 11 negara asing yang menjadi anggota IsDB hadir dan mengunjungi booth BBPP Ketindan. Para delegasi dari 11 negara tertarik dengan produk olahan herbal serta Micessla produk pestisida nabati sebagai inovasi terkini dari BBPP Ketindan.
“Saya sangat suka olahan herbal ini. Belum ada di tempat kami”, ujar Hassan delegasi dari negara Mesir.
Hal lain juga diungkapkan oleh Arouna Toure, delegasi dari Senegal, yang mengapresiasi Indonesia karena mengembangkan pertanian berkelanjutan ramah lingkungan melalui inovasi Micessla.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, bahwa saat ini Kementerian Pertanian telah banyak menjalin jejaring Kerjasama denga negara-negara lain di bidang pertanian, seperti antara Indonesia dan Palestina memperkuat kerja sama di sektor pertanian melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup pelatihan, pertukaran teknologi, investasi, hingga penguatan ketahanan pangan. Kolaborasi ini menjadi sinyal kuat solidaritas dua negara dalam menghadapi tantangan global, terutama bagi Palestina yang kini tengah mengalami krisis kemanusiaan berkepanjangan.
Senada, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menuturkan, bahwa, “BPPSDMP berkomitmen menjadikan kerja sama ini sebagai bagian dari diplomasi pertanian Indonesia, membangun jejaring petani, dan mencetak SDM yang adaptif terhadap tantangan zaman.”
Dalam kegiatan ini, selain memamerkan produk inovasi, BBPP Ketindan juga mempromosikan diri sebagai “Center of Excellence” melalui penyelenggaraan pelatihan-pelatihan internasional kepada pengunjung booth. Bahkan BBPP Ketindan telah sukses menyelenggarakan pelatihan bagi Palestina sebagai bentuk kolaborasi antara LDKPI dan JICA.
Kementan sendiri sebelumnya telah berperan pada lebih dari 100 proyek kerjasama yang manfaatnya telah dirasakan oleh lebih dari 50 negara di Asia, Afrika, Eropa, Pasifik, serta Palestina.