Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, menerima Tim EPIS (The Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture, Forestry and Fisheries), Kamis (24/04/2025).
Kunjungan dilakukan dalam rangka pembahasan hibah Korean Smart Agriculture and Rural Technology (K-SMART) yang direncanakan dilaksanakan tahun ini.
Kunjungan ini juga sekaligus menjadi momentum strategis untuk memperkuat kerjasama internasional dalam mendukung pertanian cerdas dan pengembangan kapasitas generasi muda tani di Indonesia.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa transformasi pertanian berbasis teknologi menjadi salah satu prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Smart farming memungkinkan petani untuk mengelola lahan secara lebih presisi, meningkatkan hasil panen, serta mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan penerapan teknologi ini, kita bisa memastikan produksi pangan yang lebih stabil dan berdaya saing,” tegas Amran.
Terpisah, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial.
“Pemerintah berupaya melakukan regenerasi petani yang dapat berdampak bagi sosial ekonomi masyarakat,” tutur Santi.
Hadir dalam kunjungan ini, Tim EPIS antara lain Mr. Kang Oh Lee (General Manager), Dr. Lee Jung Sup, serta Ms. Kim Seung Eun. Mereka didampingi oleh perwakilan PMC (Project Management Consultant) yaitu Mr. Kwangwoo Lee (Project Manager), Mr. Han Hyuk Joo (PAO Malang), serta Mr. Jeong Youg Soo (Expert Budidaya di Ketindan). Dari Kementerian Pertanian RI (MoA), turut hadir, Devinawati sebagai Technical Policy Reviewer.
Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah menyambut langsung kunjungan tersebut, didampingi oleh manajer K-SMART, Nunung Nurhadi, dan deputi teknis K-SMART, Dewi Melani. Dalam kesempatan tersebut, seluruh pihak berdiskusi mengenai kesiapan sarana dan prasarana pelatihan, strategi implementasi teknologi pertanian pintar, hingga upaya menjaga keberlanjutan program pasca hibah.
Dalam pernyataannya, Nurul Qomariyah menegaskan komitmen lembaga terhadap keberlangsungan program ini.
“Kami sangat menyambut baik dukungan melalui hibah K-SMART ini. Ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik atau teknologi, tapi sebuah investasi besar dalam pembangunan sumber daya manusia pertanian kita, khususnya generasi muda. Harapan kami, setelah hibah ini terealisasi, program ini bisa terus berfungsi sebagai pusat inovasi, pembelajaran, dan inspirasi bagi petani milenial di Indonesia. Kita ingin menunjukkan bahwa pertanian itu keren, maju, dan menjanjikan,” kata Nurul.
Sementara itu, Ms. Kim Seung Eun dari EPIS juga menyampaikan harapan serupa agar program ini bisa terus berkelanjutan dan memberi manfaat jangka panjang.
“Kami berharap bahwa program ini tumbuh dan hidup di tengah masyarakat pertanian Indonesia,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan model pelatihan pertanian yang modern, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan pertanian masa depan, serta membawa semangat baru bagi regenerasi petani di tanah air.