Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Panen Raya Serentak, Jatim Siap Siaga Sebagai Lumbung Pangan Nasional

Yeniartha
Apr 08, 2025

NGAWI – Provinsi Jawa Timur sampai saat ini menjadi barometer produksi beras tertinggi nasional. Data mencatat, petani mengelola sawah seluas 1.207.997 hektare, yang menjadikan Jatim sebagai penyumbang 17,48 persen dari total produksi beras nasional. Sepanjang 2024, petani Jatim memanen 1.616.985 hektare padi dengan produktivitas 5,73 ton GKG per hektare. Hasilnya mencapai 9.270.435 ton GKG atau setara 5.352.936 ton beras.

Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung panen raya padi nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota yang merupakan sentra produksi padi nasional di Indonesia.

Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi panen dari 157 Kabupaten/Kota. Dengan pusat kegiatan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Petani memanen padi di atas lahan seluas total 5.500 hektare.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan turut serta mendukung suksesnya kegiatan ini, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan dan publikasi panen serentak.

Dalam Panen Raya ini, Gubernur Khofifah didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Plt Kajati Jatim Setiawan Budi Cahyono, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI Rachmat.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa panen raya ini menjadi simbol keberhasilan kolaborasi seluruh elemen pertanian Jawa Timur, serta bukti nyata peran provinsi sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.

“Jawa Timur dengan seluruh kekuatan yang ada di Gapoktan dan koordinasi antara Bupati/Walikota tentu dengan Forkopimda kami siap menjaga Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional” ujarnya.

Predikat Lumbung Pangan Nasional ini, kata Khofifah, sesuai dengan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Tercatat, luas baku sawah mencapai 1.207.997 ha, provinsi Jawa Timur menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional.

Presiden RI Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

“Kami bangga untuk membela rakyat Indonesia, kami bangga untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia, ini kehormatan kami, sehingga kami bahagia. Terima kasih semua unsur yang bekerja keras karena kita semua adalah satu tim bahu membahu membangun bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

“Saya juga mengajak seluruh daerah untuk terus memperkuat inovasi dan produktivitas di sektor pertanian agar Indonesia semakin mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan global,” pungkasnya.

Presiden Prabowo Subianto juga menanggapi dengan menegaskan komitmennya terhadap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Ia mengapresiasi semua pihak atas stabilitas harga pangan selama Ramadan dan Idulfitri, serta menegaskan perlunya menurunkan harga bahan pokok seperti telur, daging, dan susu.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, mengikuti kegiatan panen raya padi di Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini berlangsung di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi.

Kapolda berharap, panen raya ini dapat menjadi dorongan bagi masyarakat untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden RI.

“Semoga kegiatan panen raya padi di Ngawi ini dapat mendorong masyarakat Ngawi untuk ikut serta dalam program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Bapak Presiden RI,” ujar Irjen Nanang Avianto, Senin (7/4/2025).

Nanang menegaskan bahwa Polda Jatim bersama pemerintah siap mendukung penuh ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden Prabowo menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Ia menambahkan, sebelumnya distribusi pupuk memerlukan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati. Namun kini, berkat Instruksi Presiden yang ditandatangani, pupuk dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).

Hadir pula pada kegiatan ini, Kepala BBPP Ketindan, Kepala BPS Jatim, Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Dandim 0805 Ngawi beserta jajaran, Kapolres Ngawi beserta jajaran, pimpinan PT Pupuk Indonesia regional Jatim, jajaran Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Kepala BBWS Brantas, Kepala BBWS Bengawan Solo dan jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Ngawi. Humas BBPP Ketindan

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post