Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Dukung Swasembada Pangan, Penyuluh Blitar Lakukan Persiapan Tanam Padi

Yeniartha
Apr 11, 2025

BLITAR – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus digalakkan. Dalam rangka mendukung swasembada pangan, para penyuluh pertanian di Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, melaksanakan kegiatan monitoring dan pendampingan intensif kepada petani untuk persiapan dan tanam padi musim tanam April–September 2025.

Kegiatan monitoring ini dilakukan secara bertahap sejak awal April, tepatnya Kamis (10/4/2025), dengan melibatkan seluruh tenaga penyuluh lapangan (PPL) yang bertugas di wilayah Selorejo. Fokus kegiatan adalah memastikan kesiapan lahan, ketersediaan benih, pengolahan lahan, serta distribusi sarana produksi pertanian.

Monitoring difokuskan di beberapa desa sentra produksi padi yakni Desa Boro, Desa Ngrendeng, Desa Banjarsari dan Desa Olak Alen. Keempat desa tersebut merupakan wilayah dengan luas tanam yang cukup besar dan produktivitas tinggi di Kecamatan Selorejo.

Bupati Blitar, Rijanto menyampaikan, pada tahun 2024 Kabupaten Blitar memiliki luas tanam padi sebesar 31.704 hektar, dengan realisasi luasan tanam pada periode Oktober–Maret mencapai 31.257 hektar.

“Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung dan menciptakan swasembada pangan di seluruh daerah Indonesia. Dan kali ini, Kabupaten Blitar telah menunjukkan dukungan nyata terhadap program Presiden Prabowo,” ujarnya saat panen raya serentak bersama Presiden RI Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kecamatan Selorejo, berkontribusi yang cukup baik strategis dari total produksi padi di Kabupaten Blitar. Capaian ini dinilai cukup signifikan mengingat luas wilayah yang relatif kecil.

Untuk memperkuat pencapaian tersebut, pemerintah daerah melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) juga akan mengadakan pelatihan teknis lanjutan mengenai sistem tanam jajar legowo dan penggunaan pestisida nabati.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa peran penyuluh merupakan ujung tombak dalam keberhasilan program ketahanan dan swasembada pangan.

“Penyuluh adalah penggerak utama di lapangan. Mereka yang mendampingi petani, memastikan tanam terjadi, dan melaporkan capaian secara real-time. Dukungan dan penguatan peran mereka adalah prioritas kami,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya fungsi koordinatif dan kolaboratif yang dijalankan oleh penyuluh. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada kecepatan aksi di lapangan serta keakuratan data yang dilaporkan.

“Setiap penyuluh memiliki peran strategis bukan hanya dalam mendampingi petani, tetapi juga menjadi penghubung langsung antara kebijakan pusat dan implementasi teknis,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Selorejo, Khairul N, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar dalam menjaga stabilitas produksi padi di wilayah Kabupaten Blitar khususnya Kecamatan Selorejo.

“Kami terus berupaya memastikan para petani mendapatkan pendampingan yang memadai, mulai dari tahap awal hingga masa panen,” ungkapnya.

Khairul juga menambahkan bahwa dukungan teknis yang diberikan meliputi penggunaan varietas unggul, pengendalian hama terpadu, dan optimalisasi irigasi.

“Saat ini kita mendorong petani untuk menggunakan varietas Inpari 32 dan dikombinasikan dengan varietas padi yang sifatnya genjah hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan musim tanam agar bisa panen pada saat yang tepat untuk menghindari kurangnya debit air dan bisa tetap produktif lahan sawahnya , selain itu varietas tersebut juga terbukti tahan terhadap serangan wereng dan memberikan hasil panen yang lebih tinggi,” jelas Khairul.

Dalam kegiatan monitoring, para penyuluh juga memberikan edukasi tentang manfaat rasionalisasi penggunaan pupuk dalam proses budidaya padi. Penerapan dosis dan waktu pengaplikasian pupuk yang sesuai sangat penting agar tanaman tumbuh optimal dan hasil panen maksimal.

Salah satu penyuluh pendamping di Desa Boro, Tatok, menyampaikan bahwa antusiasme petani sangat tinggi untuk target tanam selanjutnya.

“Target tanam musim ini di Selorejo sekitar 290 hektar. Jika berjalan sesuai rencana, kita bisa menyumbang stok beras cukup besar untuk daerah Blitar,” katanya optimis.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan monitoring tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tapi juga mencakup pemantauan distribusi bantuan pupuk bersubsidi. Hal ini untuk menghindari keterlambatan yang dapat mengganggu jadwal tanam. Asep/Khairul Nurcahyo*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post