Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Pasca El Nino, Penyuluh Karangasem Gali Potensi Kacang Tanah Melalui Ubinan

Najia
Apr 19, 2025

Tahun ini, para petani di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, kembali semangat menanam kacang tanah. Musim hujan kembali normal pasca el nino menjadi alasan petani semangat menanam kacang tanah. Pada 17/04/ 2025 lalu dilakukan kegiatan ubinan atau pengukuran hasil panen kacang tanah oleh penyuluh pertanian Desa Kubu bersama petani setempat.

Kegiatan ubinan ini merupakan bagian dari metode estimasi produktivitas tanaman, dengan menggunakan petak contoh seluas 2,5 m x 2,5 m untuk mengetahui hasil rata-rata panen kacang tanah per hektar. Lokasi ubinan sendiri, dilaksanakan di lahan I Ketut Soma, salah satu petani yang rutin menanam kacang tanah setiap tahunnya. Lahan seluas 0,5 hektare tersebut menjadi contoh representatif karena menggunakan pola tanam tumpangsari dan pemeliharaan yang baik dan ramah lingkungan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa inovasi dalam sektor pertanian sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, meningkatkan produktivitas, dan memastikan ketahanan pangan nasional.

Hal ini juga sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widhi Arsanti, yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh dalam menerapkan praktik pertanian ramah lingkungan dan efisien.

Penyuluh pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kubu, Putu Laksmi Pramita, mengatakan bahwa kegiatan ubinan penting untuk mengetahui keberhasilan budidaya kacang tanah tahun ini.

“Melalui ubinan ini, kita bisa mengetahui seberapa besar potensi produksi petani dan bisa menjadi bahan evaluasi untuk musim tanam selanjutnya,” ujar Laksmi saat ditemui di lokasi ubinan.

”Hasil ubinan menunjukkan bahwa rata-rata produksi mencapai 2,32 ton per hektar, angka yang cukup baik mengingat kondisi lahan yang merupakan pertanian lahan kering dan minim curah hujan,”imbuh Laksmi.

Laksmi juga menambahkan bahwa penggunaan pupuk organik dan pola tanam tumpangsari turut mendukung keberhasilan panen kali ini.

“Petani di Desa Kubu cukup terbuka terhadap inovasi dan selalu hadir dalam kegiatan penyuluhan,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem akan terus mendukung petani melalui program bantuan benih dan pelatihan teknik budidaya.

I Ketut Soma mengaku cukup puas dengan hasil panen tahun ini, meskipun beberapa kendala sempat dialami di awal masa tanam.

“Kami sempat terkendala cuaca ekstrem hujan dan angin kencang, tetapi bersyukur tanaman masih bisa bertahan dan berkembang dengan baik” katanya. Kegiatan ubinan juga melibatkan Babinsa, yang tampak antusias mengikuti proses pengukuran, pencabutan tanaman, penimbangan, hingga perhitungan hasil produksi. “Ini pengalaman pe rtama saya melihat langsung ubinan. Ternyata tidak sesederhana yang saya bayangkan,” ujar Nyoman Dana, Babinsa Desa Kubu.

Selain ubinan, dilakukan pula diskusi kelompok kecil antara penyuluh, petani, dan Babinsa mengenai kendala yang dihadapi petani selama musim tanam. Beberapa kendala yang muncul antara lain serangan hama ulat tanah dan harga jual kacang yang belum stabil.

“Kalau harga bisa lebih bagus, petani akan lebih semangat lagi. Sekarang harganya sekitar Rp8.000 per kilogram,” ungkap I Nengah Sarni, petani lain yang turut hadir.

Kedepan pemerintah daerah akan mengupayakan kemitraan dengan pelaku usaha agar petani tidak tergantung pada tengkulak. Petani punya akses pasar langsung, bisa lewat koperasi atau BUMDes. Hal ini seperti disampaikan oleh Laksmi selaku penyuluh setempat.

Para petani kini tengah bersiap memasuki masa panen serentak dalam beberapa minggu ke depan, dengan harapan hasil penjualan akan memberikan keuntungan maksimal. Kegiatan ubinan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan produksi pertanian tetap terpantau dan dapat meningkat dari waktu ke waktu.

Similar Post