Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Penyuluh BPP Lawang Dorong Generasi Muda Penumbuhan Entrepreneur Muda Bidang Pertanian

Yeniartha
May 22, 2025

MALANG – Kelompok Tani (Poktan) Budi Luhur di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur tengah disibukkan dengan persiapan mengikuti ajang lomba kopi yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang dengan tujuan mendorong promosi dan pengembangan komoditas unggulan daerah. Tahap pertama lomba mencakup pengumpulan data profil peserta, video dokumentasi, dan kelengkapan administrasi lainnya, yang harus dikirimkan paling lambat tanggal 23 Mei 2025. Peserta yang lolos seleksi administrasi awal akan melanjutkan ke tahapan pelaksanaan lomba pada bulan Juni.

Di bawah komando Hariyanto, selaku Ketua Poktan Budi Luhur, para petani kopi bahu-membahu melakukan berbagai persiapan teknis dan non teknis, mulai dari proses sortasi biji, fermentasi, pengemasan, hingga pemantapan presentasi produk unggulan.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah untuk unjuk gigi produk kopi lokal, tetapi juga momentum membangun semangat gotong royong antarpetani dan edukasi bagi generasi muda di desa.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

Sejalan dengan arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga menyampaikan bahwa generasi muda yang memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertanian melalui inovasi dan kewirausahaan dan Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP berkomitmen untuk terus mendukung tumbuhnya entrepreneur muda di sektor pertanian.

Tak hanya menargetkan kemenangan, Hariyanto berharap lomba ini mampu membangkitkan gairah baru di kalangan petani muda.

“Kami sudah melakukan panen selektif dan proses pasca panen dengan standar tinggi. Kami ingin hasil terbaik, karena ini juga jadi ajang untuk memperluas pasar kopi Ketindan. Kami juga menggandeng anak-anak muda untuk belajar langsung proses produksi dan pengolahan kopi. Ini bagian dari regenerasi petani,” ujar Hariyanto.

Semangat ini turut diapresiasi oleh penyuluh pertanian Hasanudin yang mendampingi Poktan sejak awal. Ia menyatakan bahwa tim sudah cukup matang secara teknis.

“Kami dampingi dari pemilihan biji hingga teknik olahan seperti natural dan honey process. Sekarang tinggal mematangkan sesi presentasi,” terang Hasanudin.

Koordinator BPP Lawang, Titin, juga memberikan perhatian penuh pada persiapan lomba ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini berperan besar dalam meningkatkan daya saing komoditas kopi rakyat.

“Potensi kopi Ketindan sangat besar. Dengan sedikit penguatan dari sisi branding dan manajemen mutu, produk ini bisa menembus pasar yang lebih luas. Kami dari BPP Lawang siap memfasilitasi pendampingan lanjutan,” ujarnya.

Tokoh masyarakat Ketindan, Darto, mengaku bangga melihat geliat pertanian kopi kembali hidup. Ia menyebut lomba ini telah mengubah cara pandang masyarakat, terutama generasi muda, terhadap profesi petani.

“Dulu banyak anak muda ragu bertani kopi. Tapi sekarang mereka mulai percaya diri karena ada pendampingan, teknologi, dan ajang lomba yang memotivasi,” ucap Darto.

Setiap sore, kelompok tani juga membuka sesi edukasi bagi masyarakat umum. Mulai dari teknik cupping, pelatihan cita rasa, hingga cara penyajian kopi yang menarik, semua dilakukan secara terbuka untuk membangun budaya kopi yang kuat di tingkat desa.

Dengan kolaborasi solid antara petani, penyuluh, masyarakat, dan dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun daerah, Poktan Budi Luhur optimis bahwa kopi Ketindan akan semakin dikenal luas dan mampu menembus pasar yang lebih besar. Lomba ini bukan sekadar kompetisi, tetapi langkah nyata membangun masa depan pertanian yang lebih modern, mandiri, dan membanggakan. Asep – Titin*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post