Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Penyuluh Kabupaten Mojokerto Kawal Langsung Percepatan Luas Tambah Tanam

Yeniartha
May 15, 2025

MOJOKERTO – Musim tanam padi pertama tahun ini dimanfaatkan secara optimal oleh Kelompok Tani (Poktan) Sumber Tani Dua di Desa Plososari, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai anjuran teknis, penyuluh pertanian dari BPP Puri turun langsung ke lapangan melakukan monitoring pada Selasa (13/5/2025).

Monitoring ini dilakukan di lahan sawah seluas 7 hektare milik anggota kelompok, yang memanfaatkan air dari irigasi teknis dan pompanisasi. Kegiatan tanam telah dimulai sejak awal pekan lalu, menggunakan varietas padi unggul Inpari 32 yang dikenal tahan rebah dan berumur genjah.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa peran penyuluh merupakan ujung tombak dalam keberhasilan program ketahanan dan swasembada pangan.

“Penyuluh adalah penggerak utama di lapangan. Mereka yang mendampingi petani, memastikan tanam terjadi, dan melaporkan capaian secara real-time. Dukungan dan penguatan peran mereka adalah prioritas kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti turut menekankan pentingnya fungsi koordinatif dan kolaboratif yang dijalankan oleh penyuluh. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada kecepatan aksi di lapangan serta keakuratan data yang dilaporkan.

“Setiap penyuluh memiliki peran strategis bukan hanya dalam mendampingi petani, tetapi juga menjadi penghubung langsung antara kebijakan pusat dan implementasi teknis,” tegas Santi.

Fatimah, penyuluh pertanian BPP Puri yang mendampingi Poktan Sumber Tani Dua mengungkapkan, bahwa monitoring ini penting untuk memastikan kesesuaian antara jadwal tanam dan kondisi teknis di lapangan, termasuk pemilihan varietas, metode tanam, hingga penyiapan lahan.

Ia menambahkan bahwa pihaknya terus mendorong petani untuk melakukan tanam serempak demi menekan serangan hama dan penyakit.

”Selain itu, penyuluh juga memantau penerapan sistem tanam jajar legowo yang telah mulai diadopsi sebagian anggota kelompok. Dan sistem ini terbukti meningkatkan efisiensi penyerapan cahaya dan memudahkan pemeliharaan tanaman,” jelas Fatimah.

Ketua Poktan Sumber Tani Dua, Masnun, menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan dari penyuluh.

“Kami merasa terbantu dengan kehadiran penyuluh pertanian. Ibu Fatimah selaku penyuluh yang mendampingi kami selalu memberikan arahan langsung soal dosis pupuk dasar dan waktu tanam yang tepat,” tutur Masnun.

Masnun juga menambahkan bahwa kelompoknya berkomitmen untuk mengikuti arahan teknis dari penyuluh demi hasil panen yang lebih baik.

Kegiatan monitoring ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung program Luas Tambah Tanam (LTT) yang dicanangkan Kementerian Pertanian. Fatimah mengatakan bahwa setiap hektare yang tertanam akan segera dilaporkan ke dalam sistem SIMLUHTAN untuk pencatatan nasional. Fatimah/Asep Koswara*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post