Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Penyuluh Pasuruan Dorong Petani Terapkan Inovasi Budidaya Padi Sistem Tabela

Yeniartha
Jun 10, 2025

PASURUAN — Penyuluh pertanian di Kabupaten Pasuruan mendorong petani untuk menerapkan inovasi budidaya padi salah satunya melalui kegiatan penanaman padi dengan Sistem Tanam Benih Langsung (Tabela) yang mulai dilaksanakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Jambe di Desa Baujeng, Kecamatan Beji, pada Senin (09/06).

Sistem Tabela merupakan metode tanam padi yang menaburkan benih langsung ke lahan tanpa proses pembibitan dan pindah tanam. Metode ini dinilai lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan waktu. Pada kegiatan tanam padi yang dilakukan oleh Poktan Jambe, varietas Ciherang menjadi pilihan untuk dibudidayakan. Varietas ini diyakini tahan wereng dan berumur genjah, sehingga diharapkan mampu memberikan hasil panen optimal di musim tanam ini.

Ismiati, penyuluh pertanian yang mendampingi Poktan Jambe, menjelaskan bahwa penerapan sistem tanam benih langsung dapat menjadi solusi bagi keterbatasan tenaga kerja tani.

“Dengan Tabela, petani bisa menghemat biaya tanam hingga 30 persen. Selain itu, dengan varietas unggul, potensi hasilnya tetap tinggi jika dilakukan dengan pengelolaan yang baik,” ujarnya.

Ketua Poktan Jambe, Faisol Efendi, menyambut baik penerapan sistem ini. Ia menyatakan bahwa sebagian besar anggota kelompoknya telah sepakat mencoba Tabela untuk musim tanam kali ini.

“Kami ingin membuktikan bahwa dengan cara tanam yang lebih efisien, kita tetap bisa mendapatkan hasil panen yang bagus. Apalagi didampingi oleh penyuluh yang selalu aktif memberi bimbingan,” kata Faisol.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa inovasi dalam sektor pertanian sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, meningkatkan produktivitas, dan memastikan ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya fungsi koordinatif dan kolaboratif yang dijalankan oleh penyuluh. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada kecepatan aksi di lapangan.

Sebagai penyuluh pendamping, Ismiati juga memberikan penyuluhan singkat sebelum proses penanaman dimulai. Ia menekankan pentingnya pemilihan benih berkualitas, pengaturan jarak tanam yang ideal, serta pengelolaan gulma dan hama sejak awal pertumbuhan tanaman.

Ismiati juga menunjukkan cara menggunakan alat tabela seeder sederhana agar sebaran benih lebih merata. Kegiatan penanaman ini dilakukan serempak di lahan milik anggota kelompok tani dengan luas sekitar 2 hektar. Benih yang digunakan berasal dari bantuan pemerintah provinsi dan sebagian dari hasil panen musim lalu yang diseleksi.

Di akhir kegiatan, Ismiati menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau pertumbuhan tanaman dan siap memberikan pendampingan lanjutan, termasuk terkait pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan pemupukan berimbang. Ia mendorong kelompok tani untuk mendokumentasikan proses budidaya agar bisa dijadikan bahan evaluasi dan contoh bagi kelompok lainnya.

“Semangat petani adalah kunci keberhasilan inovasi pertanian. Kami siap terus mendukung agar petani tidak hanya hemat biaya, tapi juga mendapatkan hasil yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas Ismiati. Ismiati/Asep Koswara*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post