Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Kota Batu, Jawa Timur, mengembangkan smart farming berbasis aplikasi dalam bertani.
“Aplikasi Smart Farming mengajarkan petani cara menggunakan aplikasi digital untuk manajemen lahan produksi, manajemen keuangan, prediksi cuaca, dan informasi pasar,” tegas Ketua P4S Bumiaji Sejahtera Rakhmat Hardiyanto, Jumat (7/6).
Pengembangan teknologi tepat guna, lanjutnya, dapat membantu petani meningkatkan hasil pertanian dengan biaya yang lebih efisien.
Ia menjelaskan P4S memberikan dukungan pada ketahanan pangan dengan mengembangkan teknologi digital. Prosesnya mendapatkan dukungan dari Pemkot Batu, Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, dan Universitas Brawijaya Malang.
Sejauh ini, P4S merupakan salah satu inisiatif yang berperan penting mendukung pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
“P4S berfungsi sebagai wadah pelatihan dan permagangan bagi para petani, petani milenial, petani zilenial dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam bidang pertanian,” katanya.
Dalam menjalankan usaha tani, petani mengutamakan pelatihan dan penyuluhan sesuai era kekinian. Karena itu, smart farming manajemen usaha tani menggunakan teknologi pertanian dan pemasaran digital.
Petani juga memberikan bagi mereka yang ingin magang. Dengan demikian, petani, siswa dan mahasiswa berbagai daerah bisa praktik langsung sekaligus memahami dan menerapkan teknologi pertanian terbaru dan terpadu.
Guna meningkatkan kesejahteraan, pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). Petani didorong membentuk kelompok tani, asosiasi dan koperasi. Tujuannya agar mereka memiliki posisi tawar lebih kuat di pasar. Termasuk menerapkan pola pertanian hulu sampai hilir.
Diterbitkan di tugusatu.com