Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sinergi Kementan dan Kodam II Sriwijaya Siapkan Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi

Yeniartha
Oct 03, 2024

Kementerian Pertanian melalui UPT Balai Besar Pelatihan Pertanian (Ketindan) dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melaksanakan audiensi dan koordinasi dengan Kodam II Sriwijaya Sumatera Selatan, Selasa (01/10/2024), dalam rangka persiapan pelatihan Manajemen pendamping pompanisasi yang akan dilaksanakan minggu ke II Bulan Oktober 2024.

Pelatihan dikhususkan bagi gugus tugas/pendamping lapangan, utamanya Babinsa bertujuan meningkatkan kompetensi dan pemahaman, baik teknis maupun manajemen pompanisasi.

Pompanisasi merupakan salah satu program Kementerian Pertanian sebagai upaya untuk peningkatan produktivitas pertanian melalui pengairan/irigasi, yang saat ini tengah berjalan dibeberapa wilayah Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi kemarau panjang. Menurut Mentan, pompanisasi dapat memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.

"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektar saja per pompa itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 Triliun per tahun. Artinya apa? Ekonomi bergerak di desa", jelas Mentan Amran.

Hadir pada kegiatan audiensi dan koordinasi ini antara lain Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, Aster Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Ahmad Hadi Hariono, Pabandya Wanwil Sterdam II/Sriwijaya Mayor Arm Hary Karyadi, Kepala BBPP Ketindan Nurul Qomariyah, didampingi oleh Kepala Bagian Umum dan Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi.

Dari hasil audiensi dan koordinasi kemudian ditetapkan bahwa pelatihan di wilayah Korem Provinsi Sumsel diselenggarakan di 10 Kabupaten/Kota dengan total peserta 1452 Babinsa, pelatihan di wilayah Korem Provinsi Lampung di selenggarakan di 13 Kab/kota dengan total peserta 1579 Babinsa dan kegiatan pelatihan sepakat dimulai tgl 10 Oktober 2024 setelah selesai pelatihan di wilayah Kodam III Siliwangi.

Menindaklanjuti hasil yang telah disepakati, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini harus segera dilaksanakan.

"Segera tindaklajuti kooordinasi dengan danrem, persiapkan dengan matang sehingga apa yang di dapat dari pelatihan ini benar-benar diimplementasikan dengan baik," tutur Naudi.

Terpisah Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa Babinsa sebagai pendamping kelompok tani memiliki peran vital dalam memberikan arahan dan membimbing para petani untuk mengoptimalkan program pompanisasi.

Sinergi dan kolaborasi Kementan dengan TNI akan menguatkan upaya dalam peningkatan produktivitas pertanian dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 mendatang.

"Melalui kolaborasi yang baik, insyaallah kita dapat mewujudkan pertanian yang lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing, mensejahterakan petani dan mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia tahun 2045", tandas Santi.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post