Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sinergi Kementan dan TNI Gelar Pelatihan Manajemen Pendampingan Bagi Babinsa

Yeniartha
Oct 13, 2024

Kementerian Pertanian berkomitmen penuh dalam mendukung program Pemerintah yang pro petani. Salah satu komitmen tersebut adalah dengan memberikan bantuan pompanisasi untuk meningkatkan perluasan areal tanam guna terwujudnya produksi padi sehingga ketersediaan pangan dapat dikonsumsi oleh 282 juta jiwa rakyat Indonesia.

Saat ini Kementan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah (provinsi, kabupaten /kota) serta TNI dalam menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman padi.

Pompanisasi merupakan upaya penyediaan pompa air untuk kebutuhan irigasi di lahan sawah pertanian para petani. Hal ini adalah lokus kebijakan pemerintah dalam mendukung petani menghadapi tantangan kekeringan yang belakangan masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi adalah solusi cepat agar petani bisa melakukan tanam padi.

Amran juga menegaskan pentingnya berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun pertanian.

"Harapan kita ke depan, mari kita sinergi, mari kita kolaborasi untuk negeri yang kita cintai. Karena mimpi besar kita ke depan adalah mencukupi beras dalam negeri, bahkan syukur-syukur bisa kita memberi, membantu saudara-saudara kita yang kelaparan di negara lain," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono dalam beberapa kesempatan saat berkunjung langsung ke daerah-daerah mengungkapkan rasa optimis yang tinggi terhadap program pompanisasi yang sedang berjalan. Petani, menurut Sudaryono, adalah profesi yang terhormat dan mulia. Peran mereka sangat vital bagi keberlangsungan bangsa.

“Pompanisasi menjadi pilihan tepat dan strategis bagi masa depan Indonesia yang kini tengah menghadapi ancaman darurat pangan,” terang Sudaryono.

Menindaklanjuti hal itu, Badan Penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan pelatihan pendampingan manajemen pompanisasi secara hybrid. Pelatihan yang dilaksanakan oleh UPT Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP ) Ketindan digelar selama tiga hari di Kodam III Siliwangi Jawa Barat, melalui dua tahap, yakni tahap pertama dimulai 8/10/2024, tahap ke dua dimulai 9/10/2024.

Dalam arahannya secara daring, Kepala Badan BPPSDMP Idha Widhi Arsanti, menyampaikan terima kasihnya kepada TNI dalam hal ini Babinsa yang sangat rajin dan cekatan saat terjun ke lapangan. Dalam rangka meningkatkan produksi, produktifitas, menjamin ketersediaan pangan dalam upaya swasembada beras.

“Babinsa ini sangat rajin turun ke lapangan saat di minta melakukan pendampingan kepada para petani dan berkolaborasi yang baik dengan para penyuluh. Saat turun ke lapangan saya menemukan babinsa yang berkolaborasi bersama penyuluh dalam menghidupkan pompa,” kata Santi.

Pelatihan yang digelar di Cirebon juga dihadiri oleh Pabandia Wanwil Sterdam III/Siliwangi Mayor Hendi Hendra Cahyana mewakili Pangdam III Siliwangi menyampaikan bahwa kolaborasi antara semua elemen serta peran penting babinsa di lapangan dalam mencapai kemandirian pangan sangatlah penting, tidak hanya dalam memberi bantuan teknis tetapi juga sebagai motivator di lapangan.

Sementara itu, Nurul Qomariah Kepala BBPP Ketindan dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan manajemen pendampingan membangun pondasi dalam pelaksanaan tugas pendamping lapangan tim gugus pompanisasi.

Sebagai Ketua Pelaksana Pelatihan manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi tim Gugus Tugas/Pendamping Lapangan, Nurul berharap peserta dapat meningkatkan kapasitas diri berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga dapat mengimplementasikan dilapangan.

Setelah dibuka secara daring, peserta pelatihan yang terdiri dari babinsa yang bertugas di KODIM 0614 Kota Cirebon dan KODIM 0620 Kabupaten Cirebon menerima materi dari Widyaiswara BBPP Ketindan, Laila Nuzuliyah. Materi yang disampaikan meliputi Komitmen Berlatih, Teknik Pendampingan, Komunikasi Efektif, serta Pengoperasian, Pemeliharaan dan Perbaikan Pompa, dan Rencana Tindak Lanjut. Adapun jumlah Babinsa yang mengikuti sebanyak 22 orang di Kota Cirebon dan 424 orang di Kabupaten Cirebon.

Laila mengatakan bahwa berdasarkan laporan dilapangan realiasi PAT di Kabupaten Cirebon telah mencapai 100%. Dan diharapkan ke depan program pompanisasi dapat lebih optimal mendukung perluasan areal tanam.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post