PAMEKASAN – Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya di bidang pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 05 dari Universitas Islam Madura (UIM) bersama penyuluh pertanian dan Gapoktan Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dalam inovasi pertanian pembuatan ZPT dari rebung bambu di Desa Duko Timur.
Para mahasiswa melakukan kegiatan praktik pembuatan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berbahan dasar rebung bamboo atau bagian muda dari tanaman bambu, yang diketahui memiliki potensi sebagai sumber bahan alami untuk pembuatan ZPT. Menurut Fahrizal, Mahasiswa KKN 05 UIM sekaligus ketua pelaksana, kegiatan pembuatan ZPT ini merupakan salah satu rangkaian program KKN di Desa Duko Timur sebagai upaya mewujudkan keilmuan melalui praktik lapangan .
Sinergi dan kerjasama dalam pembuatan ZPT merupakan salah satu dari pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian bersama masyarakat. Penyuluh pendamping Desa Duko, Yuli Astini, mengungkapkan, bahwa, ZPT dari rebung bambu bermafaat meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan cara mengatur proses fisiologis tanaman seperti pertumbuhan akar, batang, dan daun.
“ZPT dari rebung bambu ini dapat menjadi alternatif alami yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan zat pengatur tumbuh sintetis,” ungkap Yuli.
Proses pembuatan ZPT dari rebung bambu menggunakan ekstraksi senyawa aktif dari rebung bambu dengan bahan sebagai berikut:rebung bambu , air cucian beras, tetes debu , air kelapa, dedak, dan air secukupnya. Sedangkan alat yang diperlukan adalah galon berkapasitas 16 liter, botol berkapasitas 600 ml, dan selang kecil diameter 0,5 mtr.
Senyawa aktif yang dihasilkan kemudian dapat diaplikasikan pada tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitasnya dengan cara mencampurkan ZPT yang sudah di fermentasi sebanyak 200 ml dengan air sebanyak 15-16 liter kemudian dimasukkan dalam tangki, lalu di semprotkan ke tanaman atau ke tanah.
“Penggunaan ZPT juga merangsang pertubuhan tenaman, baik dari akar, batang, dan daun, dan juga berfungi untuk menyuburkan tanah atau menjaga kestabilan tanah,Selain itu, pemanfaatan rebung bambu sebagai bahan baku ZPT juga dapat meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman bamboo,”imbuh Yuli.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada petani wilayah Desa Duko Timur Kecamatan Larangan yang merupakan lokasi KKN Mahasiswa 05 UIM pada pengembangan pertanian berkelanjutan, dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal secara lebih efektif dan ramah lingkungan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa inovasi dalam sektor pertanian sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, meningkatkan produktivitas, dan memastikan ketahanan pangan nasional.
Sejalan akan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan dengan penerapan teknologi cerdas dalam pertanian, diharapkan para petani dapat mengoptimalkan hasil panen, mengurangi kerugian akibat faktor cuaca, serta memanfaatkan sumber daya alam secara lebih efisien. Yuli Astini/ Asep Koswara*
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com