Semakin pesatnya era digitalisasi mengubah dunia, menawarkan banyak peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan.
Teknologi digital seperti perangkat seluler, layanan, dan kecerdasan buatan perlu disikapi dengan positif dan optimis karena berperan penting dalam memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Data yang dihasilkan dari interaksi digital mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti dengan lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya maupun sumber daya lainnya.
Widyaiswara dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari perubahan yang terjadi, khususnya dinamika pada pemerintahan secara berkesinambungan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk dalam hal mengawal lahirnya pemerintah melalui proses politik yang dinamis.
Dinamika politik kehidupan berbangsa dan bernegara terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Sebagai sebuah negara besar dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah, Indonesia tentu memerlukan pemerintahan yang kuat untuk mengelolanya.
Dalam rangka proses untuk membentuk pemerintahan yang kuat, Indonesia konsisten berpegang teguh mengimplementasikan landasan ideologi Pancasila dan landasan konstitusional Undang-Undang Dasar 1945.
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (DPP APWI) selalu hadir dengan program-program unggulan untuk mendorong inovasi dan kreativitas widyaiswara. Harapannya agar widyaiswara Indonesia tidak pernah lelah untuk dapat terus menorehkan inovasi dan kretivitasnya guna pengembangan SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pembangunan SDM menjadi prioritas utama pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, SDM memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan dan kemajuan pertanian Indonesia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM ) Idha Widi Arsanti, mengatakan, Kementerian Pertanian sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi dan kreatifitas yang keluar dan dikembangkan oleh widyaiswara.
“Hal ini menandakan bahwa widyaiswara mampu memberikan terobosan-terobosan yang sangat membantu dalam memberikan pelayanan sebagai aparat pemeritah dan meningkatkan SDM di Indonesia,”kata Santi.
Jambore Nasional Widyaiswara Indonesia tahun 2024 diselenggarakan 19-21 September yang diselenggarakan oleh DPP APWI adalah forum unjuk karya inovasi Widyaiswara Indonesia lintas Kementerian/ Lembaga/ Daerah (K/L/D) dan Non-Kementerian, yang merupakan agenda tahunan pelaksanaan program kerja DPP APWI sesuai AD/ART APWI dan amanat Kongres Nasional ke-VIII IWI (Ikatan Widyaiswara Indonesia).
Tema JAMNAS WI ke-3 Tahun 2024 disesuaikan dengan isu aktual dan relevan yang terjadi pada tahun 2024 yaitu “Widyaiswara Bersatu dalam Penguatan Profesionalisme Melalui Peningkatan Kapasitas dan Kreativitas Insan Digital Menuju Indonesia Emas 2045". Dengan tema tersebut, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Widyaiswara dalam melahirkan karya-karya inovasi strategis, sebagai hasil pemikiran, ide-idedan gagasan-gagasan besar, serta hasil temuan atas kajian/ penelitian terbaru dalam upaya meningkatkan tugas pokok dan fungsinya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sementara Ketua Umum APWI, Sugihardjo, menjelaskan jika Jamnas menjadi ajang menyatukan inovasi dan kreativitas para widyaiswara se-Indonesia.
“Yang tentunya menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi 4.0,” tuturnya.
Pembukaan diramaikan juga dengan gelar produk pertanian, mengundang berbagai stakeholder yaitu petani pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), produk petani binaan Program READSI, produk Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.
Pada Jamnas 2024, sebanyak 124 Widyaiswara sebagai pemrakarya akan melakukan unjuk karya dengan menampilkan inovasi dan kreativitas sebagai karya terbaiknya untuk mendukung dan mewujudkan pembangunan SDM Indonesia yang tangguh dan berkualitas.
Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com