Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sinergi Pemkab Mojokerto dan UPT Pelatihan Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian

Yeniartha
Jul 16, 2025

MOJOKERTO – Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto bersama BBPP Ketindan menggelar Program Penyuluhan Pertanian dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan di kecamatan dan desa, 14–17 Juli 2025. Kegiatan berlangsung di empat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yaitu, BPP Gedeg, Pungging, Puri, dan Jatirejo.

BPP Pungging menjadi salah satu lokasi kegiatan pada Selasa (15/7/2025), diikuti sebanyak 26 orang penyuluh dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Ngoro, Pungging, Mojosari, Mojoanyar, dan Trawas.

Fokus utama pelatihan adalah penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten untuk meningkatkan efektivitas pendampingan petani di lapangan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto,Nuryadi, menegaskan pentingnya program ini dalam mendorong sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah.

“Para penyuluh diharapkan mampu menyusun programa penyuluhan yang relevan dan mendorong produktivitas serta kesejahteraan petani,” ujarnya. Ia juga memotivasi peserta agar selalu memiliki strategi layaknya bermain catur: tanpa rencana yang baik, hasil tak akan maksimal.

Arahan ini sejalan dengan pesan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, agar semua pihak bersama-sama menjaga dan memajukan sektor pertanian.

Senada, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan bergantung pada aksi cepat di lapangan dan data yang akurat.

“Penyuluh tak hanya pendamping petani, tapi juga penghubung kebijakan pusat dengan implementasi di daerah,” jelasnya.

Widyaiswara BBPP Ketindan, Rivana Agustin, memaparkan strategi penyusunan programa berbasis kebutuhan lokal dan data. Materi ini membekali penyuluh agar mampu merancang kegiatan tepat sasaran sekaligus mengevaluasi hasilnya. Rivana juga menekankan pentingnya kolaborasi antar penyuluh dan pemerintah daerah.

Fitri, peserta asal Mojosari, mengaku materi yang diperoleh sangat bermanfaat untuk diterapkan di desa binaannya.

Kegiatan dilanjutkan dengan praktik penyusunan programa penyuluhan secara terstruktur berbasis studi kasus dari berbagai daerah, yang dianalisis bersama untuk menghasilkan strategi peningkatan produktivitas pertanian.

Kegiatan ditutup oleh Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Siti Arofah. Ia menyatakan bahwa hasil pelatihan ini diharapkan tak hanya menjadi panduan kerja penyuluh, tetapi juga memberi dampak nyata bagi kemajuan pertanian Mojokerto.

“Kami terus berkomitmen mengembangkan kapasitas penyuluh agar adaptif dan berkontribusi nyata dalam ketahanan pangan,” tegasnya. Rivana Agustin*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post