Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Selain padi dan jagung, Kementan juga meningkatkan produksi sayuran, buah, florikultur dan tanaman obat sebagai program prioritas utamanya.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat yakni tanpa impor.
“Pangan kita tidak bisa bersaing dengan negara lain tanpa teknologi. Berkat kemajuan teknologi yang kita hasilkan sendiri, kita tingkatkan lagi ekspor. Ekspor komoditas hortikultura ke berbagai negara,” ujar Mentan Amran.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar global, inovasi dalam budidaya buah tropis menjadi sangat krusial.
“Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki potensi yang luar biasa dalam menghasilkan buah-buahan berkualitas tinggi. Namun, potensi ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas melalui pendekatan inovatif,” ujar Santi.
Sebanyak 60 peserta dari Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, didampingi oleh Kepala Desa Giri beserta staf, melaksanakan edukasi pertanian bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Jumat, (06/09/2024).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan tentang pengelolaan budidaya melon, pengenalan tanaman tomat dan melon di Smart Greenhouse (SGH), beserta informasi lain terkait pertanian yang dilaksanakan di BBPP Ketindan.
Hal ini seperti disampaikan oleh Khusnul Falach, Kepala Desa Giri saat menyampaikan maksud dan tujuan.
“Di tempat kami masih ada peluang untuk budidaya melon. Karena keterbatasan tempat dan latar belakang kami yang bukan dari pertanian, kami sangat berharap bisa belajar dan mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya di BBPP Ketindan. Untuk selanjutnya saya sarankan kepada peserta untuk dikembangkan di lingkungan masing-masing. Membiasakan peserta bersahabat dengan tanaman yang diharapkan akan membawa berkah bagi diri sendiri dan keluarga,” jelas Khusnul.
Dalam kunjungannya, Ketua Kelompok Substansi Penyelenggara Pelatihan, Tuban, yang mewakili Kepala BBPP Ketindan menerima dan menyambut baik rombongan untuk belajar di BBPP Ketindan.
Tuban menjelaskan bahwa kedatangan peserta ke BBPP Ketindan mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang luar biasa di Desa Giri.
“Peserta bisa mengadopsi dan juga mendiseminasikannya kepada orang lain. Mudah-mudahan kegiatan dengan waktu yang singkat ini diharapkan informasi yang didapatkan bisa dikembangkan di keluarga dan lingkungan masing-masing,” harap Tuban
Ia menambahkan bahwa era sekarang adalah era yang sangat luar biasa terkait ketahanan pangan. Kalau basis di rumah tangga sudah disiapkan, ketahanan pangan di masing-masing rumah tangga ada, akan berdampak kepada lingkungan, yang akhirnya meningkatkan dan menguatkan ketahanan pangan nasional.
Setelah dilaksanakan penerimaan, semua peserta mendapatkan materi tentang budidaya tanaman melon dari Widyaiswara BBPP Ketindan, Saeroji. Selain itu peserta juga mendapatkan tambahan pengetahuan tentang smart greenhouse (SGH) kerjasama Indonesia dan Korea Selatan dengan mengunjungi SGH tomat dan melon sambil berdiskusi bersama penanggungjawab SGH.
Diterbiytkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com