Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan, bahwa peningkatan produktivitas pertanian dapat tercapai melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian. Salah satunya, peningkatan SDM penyuluh pertanian melalui pelatihan. Penyuluh merupakan garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.
“Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentunya dilakukan melalui kegiatan pelatihan,” ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menerangkan lebih lanjut mengenai hal itu.
“Kementan memberikan perhatian besar kepada seluruh Penyuluh Pertanian. Untuk itu, persiapkan peningkatan SDM melalui pelatihan sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, pelatihan juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” ungkap Santi.
UPT Pelatihan Pertanian Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan SDM penyuluh pertanian dari 12 kabupaten yaitu Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Probolinggo, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Pasuruan, Sumenep, dan Bangkalan dengan total seluruh peserta sebanyak 30 orang, yang terdiri dari penyuluh PNS.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pada 2/11/2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian sehingga penyuluh lebih percaya diri dalam melakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada petani di wilayah binaannya.
Hal ini seperti dikatakan oleh Ahmad Dedy Syathori selaku widyaiswara BBPP Ketindan yang menjadi narasumber pada kegiatan pelatihan tersebut. “Dengan pelatihan, diharapkan penyuluh pertanian dapat mendukung tercapainya 3 tujuan pembangunan yaitu menyediakan pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendorong tercapainya ekspor 3 kali lipat sesuai dengan arahan Menteri Pertanian,” kata Dedy.
Ia juga melanjutkan, bahwa kegiatan ini juga bisa membantu meningkatnya produktivitas yang tidak lepas dari peran penyuluh pertanian.
“Oleh karena itu penting bagi penyuluh pertanian untuk memiliki kompetensi mumpuni sebagai pembuktian profesionalisme kinerja penyuluh pertanian,”imbuh Dedy.
Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada di wilayah pedesaan. Melalui kegiatan penyuluhan, dapat dikembangkan kemampuan dan kemandirian petani dan keluarganya, agar mampu mengelola usahataninya secara produktif, efektif dan efisien, sehingga mempunyai daya saing tinggi yang dicirikan dengan tingginya produktivitas, mutu dan efisiensi usaha.
“Hal itu menjadikan penyuluh pertanian sebagai suatu profesi harus terus dikembangkan, terutama melalui penguatan SDM Penyuluhan Pertanian yang dituntut untuk memiliki kompetensi yang mumpuni dan mengikuti perkembangan teknologi dalam menjalankan tugas, oleh karena itu, penyuluh pertanian perlu meningkatkan kompetensi yang meliputi keterampilan/keahlian, pengetahuan maupun sikap sebagai seorang penyuluh,”pungkas Dedy.


