Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Sosialisasikan LMS Simphoni Emas P4S, Kementan Dorong Pembelajaran Berkelanjutan

Yeniartha
Sep 07, 2024

Kementerian Pertanian terus memperkuat peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pengembangan dan pelatihan SDM pertanian yang berbasis masyarakat dalam mengembangkan pertanian di perdesaan. Salah satunya mendorong strategi kolaborasi pengelolaan P4S lintas Kementerian/Lembaga/Pemda dan Swasta.

“Kita harus mampu swasembada pangan. Namun, ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi dari semua pihak di sektor pertanian,” ujar Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam suatu kesempatan mengatakan P4S merupakan mitra BPPSDMP yang memiliki peran strategis sebagai tempat pelatihan sekaligus magang, guna akselerasi dan adopsi teknologi pertanian.

Namun kata Santi, dalam tatanan praktiknya kolaborasi pemanfaatan teknologi informasi di P4S masih menjadi kendala dalam peningkatan kinerja P4S.

Pada Jumat, 6/09/2024 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan sosialisasi learning management system (LMS) Simphoni Emas P4S sebagai rangkaian dari peluncuran inovasi Simphoni Emas P4S yang telah dilaunching pada 23 Agustus lalu, dan Pelatihan Manajemen LMS bagi Pengelola P4S yang digelar 26 – 28 Agustus 2024. Sosialisasi ini diikuti oleh P4S di beberapa Kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Malang, Kediri, Sampang, Bojonegoro, Batu, Ponorogo, dan Pasuruan.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memperluas jangkauan pelatihan pertanian dengan menerapkan LMS, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelatihan, membentuk SDM pertanian yang terampil, memperkuat kolaborasi antara P4S dan lembaga pelatihan, dan mendorong pembelajaran berkelanjutan.

Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, memberikan penjelasan singkat mengenai platform LMS yang dapat digunakan oleh P4S.

“LMS P4S merupakan sebuah platform LMS yang dapat digunakan oleh P4S untuk melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari merencanakan, mengimplementasikan dan menilai proses pembelajaran secara terintegrasi. Melalui platform LMS ini diharapkan dapat diakses tanpa terbatas waktu dan tempat sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik pengetahuan, keterampilan, dan teknologi di bidang pertanian,”jelas Nurul.

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan swadayaonline.com

Similar Post