Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Tanam Padi Bersama Wapres dan Mentan, Ngawi Siap Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Yeniartha
May 25, 2025

NGAWI – Sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah terus mendorong percepatan tanam padi di berbagai daerah strategis, termasuk di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Sabtu, 25/05/2025, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka didampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Desa Gempel, Kecamatan Geneng, untuk meninjau langsung kegiatan tanam padi bersama para petani. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Kehadiran Wapres Gibran dan Mentan Amran disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Rafael Granada Baay, Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, Bupati Ngawi Oni Anwar Harsono, PT Pupuk Indonesia dan PT Bulog. Di tengah hamparan lahan pertanian, Wapres Gibran turut serta menanam padi menggunakan rice transplanter dan berdialog dengan kelompok tani.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah juga menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian secara simbolis berupa satu unit combine harvester, 13 unit traktor roda dua, dan benih padi untuk mendukung percepatan tanam di musim ini. Tak hanya itu, menanggapi aspirasi petani yang disampaikan langsung di lapangan, Wapres Gibran menyetujui tambahan bantuan berupa dua unit combine harvester, dua unit rotavator, serta rice transplanter guna memperkuat dukungan terhadap peningkatan produktivitas petani di Kabupaten Ngawi.

Wapres menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan sinergi semua pihak yang telah mendukung kelancaran distribusi pupuk, pengelolaan irigasi, dan peningkatan produktivitas pertanian.

“Cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,9 juta ton, angka tertinggi dalam sejarah, yang merupakan hasil kerja keras bersama antara petani, pemerintah pusat dan daerah, serta aparat TNI dan Polri dalam memberantas mafia pupuk,” ungkap Wapres Gibran.

Wapres juga menekankan komitmen pemerintah untuk terus menyelesaikan persoalan air, pupuk, dan benih, serta membuka ruang komunikasi dua arah antara petani dan pemerintah.

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menyampaikan bahwa Kabupaten Ngawi merupakan daerah strategis dalam mendukung produksi padi nasional. Dengan luas panen mencapai 123 ribu hektare dan produktivitas rata-rata 6,22 ton per hektare, Ngawi berperan penting dalam penyediaan beras nasional.

“Ngawi adalah terbaik, karena bisa panen 7 kali dalam 2 tahun, dan produktivitasnya tertinggi. Mudah-mudahan bisa kita pertahankan dan tingkatkan,” ungkap Mentan Amran.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melaporkan, hingga 22 Mei 2025, Bulog Kanwil Jatim telah menyerap 478.757 ton beras atau 81,76 persen dari target Februari–Mei sebesar 585.581 ton.

“Sementara stok beras nasional per 23 Mei mencapai 3,86 juta ton, dengan kontribusi terbesar berasal dari Jawa Timur, yakni 868.208 ton atau 22,45 persen. Khofifah menyebut capaian tersebut menunjukkan sinyal positif menuju swasembada beras yang berkelanjutan,” jelas Khofifah.

Sementara itu Bupati Ngawi, Oni Anwar, juga menyampaikan bahwa varietas Inpari 32 menjadi andalan petani Ngawi karena tahan hama, cocok untuk musim kemarau, dan memiliki batang pendek yang tidak mudah rebah. Penanaman varietas ini dilakukan di atas lahan seluas 289 hektare dari total 3.650 hektare sawah di Kecamatan Geneng, dengan target tanam Mei 2025 mencapai 2.072 hektare dan estimasi produktivitas mencapai 8 hingga 8,5 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare.

Seorang perwakilan petani dari Kecamatan Geneng menyampaikan rasa terima kasih kepada Wapres atas perhatian dan dukungan nyata terhadap pertanian Ngawi. Ia mengungkapkan bahwa wilayahnya telah berhasil mencapai indeks pertanaman (IP) hingga tujuh kali dalam dua tahun berkat penerapan Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) dan penggunaan Mikroorganisme Lokal (MoL) yang terbukti meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama serta efisiensi produksi.

Setelah meninjau penanaman padi, Wapres melanjutkan kunjungan ke penggilingan padi PT Daya Tani Sembada untuk memantau langsung proses penggilingan serta ketersediaan stok beras. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga terus mendistribusikan benih padi untuk areal seluas 16.115 hektare di Kabupaten Ngawi, disertai dukungan alsintan dan penguatan irigasi sebagai bagian dari strategi peningkatan efisiensi dan produktivitas pertanian.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan dukungan penuh terhadap program percepatan tanam melalui penguatan penyuluhan, pelatihan petani, dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani. Ia menegaskan pentingnya penguasaan teknologi dan manajemen pertanian yang adaptif untuk mewujudkan pertanian modern yang tangguh terhadap perubahan iklim.

Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam mendorong swasembada pangan, memperkuat ketahanan pangan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui sinergi lintas sektor yang berkelanjutan. Nurhadi/Esti*

Diterbitkan di lajurpertanian.com dan megapolitannews.com

Similar Post