Sebanyak 54 Petani dan Pengurus Gapoktan Desa Kedungpandan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo didampingi oleh Camat Jabon dan Kepala Desa Kedungpandan melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Produktivitas Hasil Pertanian pada 12 – 13 September 2025 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.
Kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan produkstivitas tanaman pangan khususnya padi serta manajemen kelembagaan kelompoktani, mengingat para petani masih berbudidaya padi secara tradisional dan kesalahan dalam pengendalian hama penyakit tanaman padi terutama pengendalian tikus. Selain itu kurangnya pemahaman para petani dan pengurus kelompok tani tentang manajemen pengelolaan kelembagaan kelompoknya. Hal ini seperti dikatakan oleh Kepala Desa Kedungpandan, Wawan Hermawan, saat memberikan sambutannya.
Wawan Hermawan menambahkan bahwa BBPP Ketindan dipilih sebagai lokasi pelatihan karena merupakan Balai Besar yang mempunyai bidang pelatihan tanaman pangan yang memiliki tenaga pengajar/widyaiswara yang mampu meningkatkan kompetensi para petani baik dalam budidaya tanaman pangan dan kelembagaan kelompok tani.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peningkatan kompetensi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia.
“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menyampaikan bahwa SDM memegang peranan penting dalam sektor pertanian karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan di Indonesia.
Sementara itu, Kepala BBPP Ketindan sekaligus Plt. Sekretaris Badan PPSDMP, Nurul Qomariyah dalam sambutan pembukaan secara online, menekankan bahwa padi merupakan komoditas utama yang menjadi sumber pangan pokok bagi sebagaian besar masyarakat Indonesia, oleh karena itu peningkatan kualitas dan kuantitas produksi padi sangat penting untuk menjamin ketanahan pangan nasional dan kesejahteraan petani itu sendiri.
Nurul berharap melalui kegiatan ini semua peserta dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam mengenali, mencegah, serta mengendalikan hama dan penyakit padi secara efektif, ramah lingkngan, dan berkelanjutan.
“Saya berharap para petani dan pengurus gapoktan dapat melakukan pendekatan pengendalian hayati, penggunaan pestisida secara bijak, serta penerapan sistem pertanian terpadu perlu kita galakkan bersama. Kelompok tani bukan hanya sekumpulan petani, tetapi merupakan suatu lembaga sosial ekomomi yang memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan pertanian di tingkat akar rumput, disinilah peran menajemen kelembagaan menjadi sangat penting untuk diorganisasi dan dikelola serta diarahkan,” imbuh Nurul.
Pada pelatihan ini Ahmad Dedy Syathori, selaku widyaiswara BBPP Ketindan pengampu penyuluhan pertanian menyampaikan materi Manajemen Pengelolaan kelompok tani, Nunung Nurhadi pengampu budidaya tanaman menyampaikan materi tentang budidaya dan pemupukan tanaman padi, serta Dewi Melani pengampu hama penyakit tanaman menyampaikan materi tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman padi.
Selain materi klasikal, peserta juga melakukan kegiatan praktek di lapangan dan laboratorium proteksi tanaman, peserta diajarkan teknis budidaya dan penggunaan pupuk yang baik serta pembuatan pestidida nabati dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman padi.