Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Widyaiswara UPT Pelatihan Kementan Ikuti International Vocational Agricultural Symphosium, Dukung Pangan Berkelanjutan

Najia
Oct 26, 2025

Malang – 25/10/2025, beberapa Widyaiwara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan mengikuti The 1st International Vocational Agricultural Symphosium (IVAS), yang diselenggarakan secara online melalui zoom meeting oleh Polbangtan Malang. Seminar internasional dengan tema “Innovating Vocational Agriculture Education for Food Sustainability” ini dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana.

Kegiatan ini menjadi upaya mendukung pengembangan pendidikan vokasi pertanian dan keberlanjutan pangan. Tidak hanya itu, kesenjangan antara dunia pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja global juga diharapkan dapat dijembatani melalui kolaborasi industri pertanian dengan mitra internasional melalui event ini.

Inovasi-inovasi pengembangan pendidikan vokasi mendukung tercapainya pangan berkelanjutan, termasuk kebijakan tentang bagaimana mengembangkan SDM Pertanian melalui pendidikan vokasi disajikan dalam seminar, untuk penguatan peran generasi muda pada capaian ketersediaan pangan berkelanjutan. Tidak hanya oleh pembicara dalam negeri, tapi juga luar negeri.

Strategi pertanian cerdas (smart farming) dari pembicara utama dari Korea dan strategi diseminasi teknologi pengendalian OPT yang efektif pada petani yakni seorang narasumber dari Pakistan, merupakan strategi teknis yang disampaikan pada pertemuan ini. Kedua strategi itu tentu saja menjadi pengayaan bagi Widyaiswara dan pendamping-pendamping petani untuk mengupayakan penyerapan teknologi bagi peningkatan produktifitas dan mendorong kreatifitas menangani masalah di lahan.

Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, bahwa Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan pertanian konvensional, namun harus mengedepankan smart farming dan digitalisasi.

“Guna menerapkan semua itu, maka peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing mutlak dibutuhkan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern di masa depan,” ujar Andi Amran Sulaiman.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam dunia pertanian.

“Teknologi dan inovasi sebagai modal utama dalam menarik generasi muda untuk menggeluti pertanian, baik secara keilmuan ataupun praktik langsung di lapang,” katanya.

Mengikuti kegiatan seminar internasional menjadi bagian pengembangan profesi bagi Widyaiswara, sehingga mendorong updating dan pengembangan kapasitas dalam menghasilkan atau mendieminasi ilmu pengetahuan praktis yang relevan bagi petani di lapangan. Ketersediaan pelaku dan tenaga kerja pertanian yang handal menghadapi tantangan masa depan melalui pendidikan dan pelatihan Vokasi, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi penggiat pengembangan SDM Pertanian Indonesia.

Similar Post