Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Wujudkan Penyuluh Tangguh, UPT Kementan Gelar Praktek Kompetensi Penyuluh Pertanian

Yeniartha
Jul 24, 2025

Pasuruan — Penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian kembali ditunjukkan melalui kegiatan Praktek Kompetensi Penyuluh Pertanian (PKPP) di Desa Gambiran, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pelatihan Dasar Penyuluhan Pertanian Ahli yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai wujud nyata pembelajaran berbasis praktik di lapangan.

Kegiatan PKPP berlangsung selama 10 hari, dan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Gambiran, Kecamatan Prigen, serta Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Di Desa Gambiran, kegiatan diawali dengan seremoni kegiatan yang dihadiri oleh Camat Prigen, Ifan Gunadi, Kepala Desa Gambiran, Wardoyo, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Bambang Sutikno.

Dalam sambutannya, Camat Prigen, Ifan Gunadi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun pertanian yang berkelanjutan.

“Kami menyambut baik kegiatan ini, karena kehadiran penyuluh yang kompeten akan memberikan nilai tambah bagi pertanian di Prigen, khususnya di Desa Gambiran,” ujar Ifan Gunadi.

Usai pembukaan, peserta pelatihan langsung melakukan identifikasi potensi wilayah dan penggalian data primer di lapangan. Dengan pendampingan dari Ketua Gapoktan Gambiran Jaya, Widi Suryo, peserta melakukan observasi langsung ke lahan pertanian serta mewawancarai para petani sebagai responden utama.

Pengumpulan data ini menghasilkan informasi yang kaya mengenai kondisi pertanian setempat, tantangan budidaya, penggunaan input produksi, hingga sistem pemasaran hasil tani. Seluruh data dianalisis secara kolaboratif menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan materi penyuluhan lapang.

Materi penyuluhan yang disiapkan difokuskan pada penggunaan pestisida sesuai prinsip 6 Tepat, yaitu tepat jenis, tepat sasaran, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat mutu. Materi tersebut kemudian disampaikan langsung kepada petani melalui metode ceramah interaktif dan simulasi.

Pada kegiatan penutupan PKPP, peserta menyampaikan hasil kegiatan mereka dalam seminar yang dihadiri berbagai pihak, termasuk Koordinator Penyuluh Kecamatan Prigen, Hafidi, Ketua KTNA Prigen, Karim, dan Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Prigen, Zainul Mahmud.

Dalam sambutannya, Hafidi menyatakan apresiasi tinggi atas pendekatan pembelajaran yang dilakukan.

“Ini sangat baik untuk membentuk penyuluh pertanian yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mendiagnosis masalah lapangan secara tepat dan memberikan solusi yang aplikatif,” tuturnya.

Pelatihan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan bahwa peningkatan kompetensi SDM merupakan kunci kemajuan sektor pertanian nasional.

“Kemajuan pertanian kita sangat bergantung pada kemampuan dan kompetensi SDM. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan berkualitas,” tegasnya.

Hal ini juga dikuatkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, yang menyebut bahwa SDM, khususnya penyuluh, adalah garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Penyuluh menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan daya saing komoditas. Mereka adalah ujung tombak pencapaian swasembada pangan,” kata Santi.

Melalui praktek lapang ini, BBPP Ketindan berhasil membekali calon penyuluh dengan pengetahuan kontekstual, keterampilan teknis, dan kemampuan analisis berbasis data nyata. Sinergi antara lembaga pelatihan, pemerintah daerah, dan petani menjadi kekuatan utama dalam mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Similar Post