Telp/Fax 0341-927123 / 429725

|

Penutupan Latsar Di UPT Kementan Penyuluh Siap Dukung Swasembada Pangan

Yeniartha
Jul 27, 2025

MALANG - Rangkaian Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan secara resmi ditutup pada 25/7/2025. Kegiatan ditutup oleh Ketua Kelompok Substansi Program dan Kerjasama BBPP Ketindan, Astutiningsih, mewakili Kepala BBPP Ketindan.

Pelatihan ini diikuti peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Indonesia, antara lain Purworejo (Jawa Tengah), Sumbawa dan Lombok Tengah (Nusa Tenggara Barat), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), serta Mimika (Papua Tengah). Para peserta telah mengikuti pembelajaran secara blended learning, baik secara daring maupun tatap muka, selama 21 hari.

Dalam sambutan penutupan, Astutiningsih menyampaikan apresiasi atas semangat dan dedikasi peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan baik. Ia menegaskan bahwa peran penyuluh sangat strategis dalam menghadirkan inovasi dan teknologi pertanian kepada petani.

“Pelatihan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari tanggung jawab besar sebagai penyuluh pertanian ahli yang profesional, berintegritas, dan responsif terhadap kebutuhan petani dan dinamika pertanian di era modern,” tegasnya.

Peningkatan SDM mendapat dukungan serius dari Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengatakan, “Penyuluh pertanian harus menjadi ujung tombak reformasi pertanian. Anda semua adalah agen perubahan. Dengan ilmu, keberanian, dan semangat melayani petani, Indonesia bisa mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan,” tulis Menteri Pertanian dalam pesan motivasinya.”

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM pertanian melalui pendidikan dan pelatihan. Ia berharap para peserta dapat menjadi penyuluh yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu memfasilitasi proses belajar petani dan membangun kelembagaan tani yang tangguh.

Selama pelatihan, peserta dibekali dengan berbagai kompetensi dasar, seperti penyusunan programa, media penyuluhan, pembuatan materi penyuluhan, metode penyuluhan, perencanaan kegiatan penyuluhan, komunikasi dan dinamika kelompok, serta evaluasi penyuluhan. Salah satu agenda penting dalam pelatihan ini adalah praktek kompetensi lapangan untuk lokasi di Kecamatan Prigen, yang mengangkat tema “Penggunaan Pestisida Sesuai Prinsip 6 Tepat.” sedangkan di Kecamatan Gempol mengangkat tema ” Peningkatan Pengetahuan petani mengenai pentingnya pH tanah untuk mendukung Swasebada pangan”.

Salah satu peserta dari Banjarbaru, Adi Syafruwardi, menyampaikan rasa syukurnya dapat mengikuti pelatihan ini.

“Pelatihan ini sangat berharga. Kami tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga jejaring dan pengalaman lapangan yang luar biasa. Semoga kami bisa mengabdi dengan lebih baik di tempat tugas masing-masing,” ujarnya.

Berita ini juga terbit di Media Lajur.com dan Megapolitannews.com

Similar Post